Investor China akan Bangun Proyek Lithium Senilai $350 Juta di Sulawesi

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 25/Sep/2021 21:19 WIB
Seorang tukang las bekerja di pabrik percontohan lithium di Argentina 12 Agustus 2021. Dua investor asal China akan berinvestasi dalam proyek lithium di Indonesia senilai $350 juta.(Foto: REUTERS/Agustin Marcarian/voaindonesia.com) Seorang tukang las bekerja di pabrik percontohan lithium di Argentina 12 Agustus 2021. Dua investor asal China akan berinvestasi dalam proyek lithium di Indonesia senilai $350 juta.(Foto: REUTERS/Agustin Marcarian/voaindonesia.com)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dua investor asal China, Chengxin Lithium Group Co Ltd dan afiliasi Tsingshan Holding Group akan berinvestasi dalam proyek lithium di Tanah Air senilai $350 juta. Pabrik lithium tersebut akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari sektor baterai untuk kendaraan listrik.

Tsingshan beralih ke industri lithium pada saat harga komoditas tersebut melonjak di tengah meningkatnya penjualan kendaraan listrik di pasar teratas China.

Baca Juga:
Beha Impor dari China "Banjiri" Pasar Tanah Abang

Chengxin mengatakan para mitra akan membangun pabrik untuk membuat bahan kimia lithium di Morowali Industrial Park di Sulawesi. Lokasi tersebut merupakan tempat beberapa proyek investasi China berada.

Chengxin mengatakan pabrik tersebut akan menghasilkan 50.000 ton per tahun lithium hidroksida dan 10.000 ton per tahun lithium karbonat.

Baca Juga:
China Lirik Investasi Wisata Kereta Gunung di Kudus

Chengxin mengatakan akan memiliki 65 persen dari usaha patungan - yang disebut PT ChengTok Lithium Indonesia - dan Stellar Investment Pte yang didirikan di Singapura akan memegang 35 persen saham.

Seorang pejabat hubungan investor Chengxin pada Jumat (24/9) mengatakan Stellar adalah afiliasi dari Tsingshan.

Baca Juga:
Kiamat `Kontainer` Tak Terhindarkan di Korea Selatan-China, RI Kena!

Tsingshan tidak menanggapi permintaan komentar.

Pekan lalu, LG Energy Solution Korea Selatan dan Hyundai Motor Group memulai pembangunan pabrik untuk membuat baterai kendaran listrik di Jawa Barat senilai senilai $1,1 miliar. (dn/sumber: voaindonesia)