Harapan ALFI: Pelindo Pasca Merger Mampu Dorong Penguatan Manajemen Rantai Pasok

  • Oleh : Wilam

Minggu, 03/Okt/2021 13:22 WIB
Ketum DPP ALFI Ketum DPP ALFI

JAKARTA(BeritaTrans.com)-Merger PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I s/d IV diharapkan  mampu mendorong penguatan manajemen supply chain (rantai pasok) dan layanan logistik di Indonesia dalam jangka panjang. 
 
Harapan itu disampaikan Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)  Yukki Nugrahawan Hanafi,  Minggu (3/10/2021). 

Menutut Yukki, dengan merger tersebut maka yang berkaitan dengan aset, SDM dan keuangan Pelindo menjadi semakin besar dan kuat, sehingga mampu mendorong Pelindo menjadi global player.

Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing Logistik, Menhub Dorong Kolaborasi Pelaku Usaha

Merger BUMN kepelabuhanan itu secara resmi telah dimulai sejak 1 Oktober 2021, dengan nama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Berbagai kalangan berharap adanya multiplier effect dari merger tersebut. Bukan   sekedar demi efisiensi pelayanan logistik di tanah air .  Namun juga mampu mendorong Pelindo menjadi global player dengan melakukan ekspansi bisnis jasa kepelabuhan hingga  ke luar negeri. 

Yukki menilai operator pelabuhan global yang saat ini berada di peringkat teratas mampu mencapai posisinya sekarang  karena melakukan akuisisi pelabuhan di luar negeri  sekaligus meningkatkan kapasitasnya di dalam negeri. 

Baca Juga:
ALFI Ajak Pelaku Logistik Siap Songsong NLE

“Kalau bicara pelabuhan ada batasannya tapi kalau logistik nggak ada batasannya. Jadi jangan berheti pada aksi korporasi saja. Tapi dalam jangka panjang, misalnya bersama dengan Kementerian BUMN memperkuat ketahanan pangan dan energi juga kesehatan. Itu kan harus diperkuat supply chain di Indonesia dan dunia. Harus berani mengambil aksi yang lebih besar terhadap aktivitas ratai pasok,” ujar Yukki.

Yukki juga menghendaki adanya kolaborasi bersama dengan swasta dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam membangun ekosistem. Jangan sampai justru bersaing dengan perusahaan kecil. 

Baca Juga:
G20 & B20 Beri Peluang Tarik Investasi termasuk Sektor Logistik

“Kuncinya berkolaborasi besar dengan swasta. Ibaratnya usaha  akan besar kalau bisa dilakukan kolaborasi. Jadi merger ini lebih pada down to earth. Mengajak bersama dalam ekosistem . Banyak Pelindo harus fokus tertentu tapi UKM juga harus jadi perhatian. Mendukung usaha kecil di lingkungan masing-masing. Perusahaan BUMN akan memberikan dampak positif terhadap keseluruhan ekosistem, termasuk para UMKM,” ucapya. 

Yukki yang juga menjabat Chairman Asean Freight Forwarder Association (AFFA) itu mengatakan, dengan merger Pelindo juga diharapkan mampu menarik investasi di sektor transportasi, logistik dan kepelabuhanan ke Indonesia guna mendongkrak pertumbuhan Ekonomi nasional bisa di atas 7%, sebagaimana yang dicanangkan Pemerintah RI. 

“Dengan merger dan integrasi sistem pelayanannya, Pelindo telah duduk sebagai operator pelabuhan terbesar secara global di posisi 8 besar dari total throughput-nya. Tetapi, ambisi tersebut jangan berhenti di situ saja.  Dengan demikian pascamerger, dampak operasional Pelindo harus lebih dirasakan oleh semua rantai pasok (supply chain) di Indonesia. Pelindo diharapkan mampu mengelola lebih banyak pelabuhan tak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri,” tuturnya. 

Yukki menjabarkan, penyatuan BUMN Pelindo itu mendapat reaksi positif dari market, baik di dalam maupun di luar negeri. Secara general yang namanya corp action seperti merger and acquisition itu ditunggu-tunggu oleh publik karena efek dominonya banyak dan rencana merger Pelindo ini sudah cukup lama. 

“Tinggal bagaimana kelanjutannya atau going concern perusahaannya (Pelindo) seperti apa.  Ini dibutuhkan rencana termasuk rencana Jangka panjang seperti  pengembangan usaha, operasional dan juga Keuangan. Kita semua menunggu  realisasinya, apa benar target – target dapat tercapai,” papar Yukki. 

Oleh karenanya, dia berharap merger tersebut tak sebatas aksi korporasi, tetapi juga memudahkan pengguna jasa dengan mengedepankan penyederhanaan birokrasi layanan kepelabuhanan di Indonesia. 

“Memang butuh waktu untuk mencapai targer-target itu semua. Namun secara prinsip bagi kami (Pelaku Usaha), bahwa merger tersebut merupakan langkah positif dan progresif yang sepatutnya perlu terus di dukung oleh semua stakeholders terkait,” ujar Yukki.(wilam)

Tags :