Menhan Taiwan: China Bisa Saja Memulai Perang, Tapi Banyak Pertimbangan

  • Oleh : Dirham

Rabu, 06/Okt/2021 15:29 WIB
Pesawat tempur China. Pesawat tempur China.

TAIPEI (BeritaTrans.com) - Ketegangan militer antara Taiwan dengan China berada pada titik terburuk selama lebih dari 40 tahun terakhir. 

China mengirim hampir 150 pesawat militer selama 5 hari ke Zona Identifikasi Wilayah Udara Taiwan, termasuk jet tempur dan pesawat pengebom nuklir, bahkan sampai 52 armada dalam sehari pada Senin lalu. 

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo Cheng mengatakan, situasi dalam beberapa hari terakhir paling serius termasuk sejak dia bergabung dengan militer.  

Dia menambahkan ada risiko salah sasaran saat pesawat-pesawat militer China melintasi Selat Taiwan, wilayah yang sensitif bagi kedua pihak. 
"Bagi saya sebagai orang militer, urgensinya ada di hadapan saya," katanya, kepada anggota komisi militer di parlemen Taiwan, dikutip dari Reuters, Rabu (6/10/2021). 

Ketegangan soal Taiwan Chiu menambahkan, China sudah memiliki kemampuan untuk menyerang Taiwan dan mampu melakukan invasi skala penuh pada 2025. 

“Pada 2025, China akan membawa tingkat gesekan ini ke titik terendah. Saat ini mereka memiliki kemampuan, tapi tidak akan memulai perang dengan mudah, harus mempertimbangkan banyak hal," ujarnya.

Ketegangan mencapai titik tertinggi baru antara kedua pihak. China mengklaim Taiwan sebagai salah satu provinsinya, meskipun wilayah itu sudah memiliki pemerintahan sendiri. 

China bertekad merebut Taiwan, bila perlu secara paksa.  Sementara itu Taiwan menegaskan sebagai negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasi. 

Kepercayaan diri Taiwan salah satunya karena dukungan dari Amerika Serikat selaku negara pemasok utama peralatan perang. AS juga menegaskan komitmen yang kuar untuk membantu Taiwan mempertahankan diri. (ds/sumber iNews.id)
 

Tags :