Gubernur Anies Bangun Simpang Temu Dukuh Atas, Selesai 2023

  • Oleh : Dirham

Kamis, 14/Okt/2021 10:44 WIB
Stasiun Sudirman Dukuh Atas, Jakarta.  Stasiun Sudirman Dukuh Atas, Jakarta. 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Gubernur Anies Baswedan membangun Simpang Temu Dukuh Atas sebagai bagian dari pengembangan Kawasan Berorientasi Transit Dukuh Atas. Berlokasi di lahan bekas Pasar Blora, Menteng, Jakarta Pusat.

Dari kontrak yang ditandatangani rangkaian kegiatan terdiri mulai dari pembangunan transport hub dan fasilitas pendukung Kawasan Berorientasi Transit Dukuh Atas. 

Pengembangan kawasan dilakukan bersama PT MRT Jakarta, Perumda Pasar Jaya, PT Pembangunan Perumahan.

Anies menjelaskan, Simpang Temu itu merupakan simbol tempat bertemunya banyak transportasi. Dengan orientasi masa depan, sehingga Jakarta sejajar dengan kota besar lainnya di dunia.

"Titik ini tepatnya di kawasan Dukuh Atas merupakan kawasan pertama di mana kita melakukan pembangunan dengan konsep berorientasi transit," kata Anies dalam keterangan, Kamis (14/10/2021).

Konsep Simpang Temu merupakan tempat bertemunya moda dari berbagai arah, warga dari berbagai jurusan. Selain itu diharapkan dapat memberikan kemudahan, khususnya bagi warga Jakarta dalam memperoleh akses transportasi, baik dari segi fasilitas, maupun biaya.

Menurut Anies, 83% wilayah Jakarta sudah terjangkau kendaraan umum. Dengan transportasi terintegrasi , termasuk rute, dan tiket, maka warga Jakarta memiliki kemudahan bepergian dengan biaya terjangkau.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, nantinya Simpang Temu ini akan terhubung dengan Stasiun Kereta Commuter Indonesia di Sudirman, sehingga melengkapi infrastruktur TOD lainnya.

Simpang Temu adalah bangunan yang terdiri dari 11 lantai dan dua rubanah (basement). Gedung ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit yang telah dicanangkan pada 29 Maret 2018.

Nantinya, akan di bangun secara bertahap di mana proses konstruksi dimulai pada Oktober 2021 dan ditargetkan rampung pada 2023.

Pembangunannya dilakukan di atas tanah 2.445 meter persegi pada lahan Perumda Pasar jaya. Kemudian, PT MRT Jakarta akan melakukan skema sewa lahan. (ds/sumber CNBC News Indonesia) 

Tags :