PPKM Jawa-Bali Berakhir Hari Ini: Kasus Covid-19 Turun, Tes Berkurang

  • Oleh : Redaksi

Senin, 01/Nov/2021 08:27 WIB
Ilustrasi. Ada peningkatan kasus pneumonia di tengah penurunan kasus Covid-19. (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)  Ilustrasi. Ada peningkatan kasus pneumonia di tengah penurunan kasus Covid-19. (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Jakarta (Beritatrans.com)  -- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel (levelling) di Jawa-Bali yang dimulai sejak 19 Oktober berakhir hari ini, Senin (1/11). Sementara PPKM di luar Jawa-Bali berlaku selama dua pekan atau baru akan berakhir pada 8 November.

Pemerintah sebelumnya mengaku bakal terus mengevaluasi pelaksanaan PPKM di Indonesia setiap dua pekan sekali. Dalam hal ini, pemerintah akan mengkategorikan sejumlah kabupaten/kota dalam level 1-4 berdasarkan indikator penilaian yang ditetapkan.

Indikator yang dihitung di antaranya jumlah kasus Covid-19, kematian, kesembuhan, testing dan tracing, keterisian tempat tidur rumah sakit, hingga capaian jumlah warga yang sudah menerima dosis vaksin Covid-19 di wilayah masing-masing tersebut.

Bila dilihat dari perkembangan kasus covid-19 selama dua pekan PPKM dengan dibandingkan pada dua pekan sebelumnya, ada sejumah tren yang membaik meski ada penurunan pada aspek pemeriksaan alias testing, juga capaian vaksinasi Covid-19 harian.

Baca Juga:
PPKM Jawa-Bali Diperpanjang hingga 15 Agustus, Semua Daerah Level 1

Di rangkum dari beberapa data dalam perbandingan kurun waktu 13 hari atau selama periode 6-18 Oktober dibandingkan dengan data 19-31 Oktober, sebagaimana berikut:

Kasus Positif Covid-19 Turun
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat kasus konfirmasi positif covid-19 mengalami penurunan. Pada periode 6-18 Oktober, jumlah kumulatif penambahan kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 13.774 kasus. Kemudian pada periode 19-31 Oktober, jumlah kasus positif covid-19 turun menjadi 8.974 kasus

Baca Juga:
Hari Terakhir PPKM, Ini Perkembangan Situasi Covid-19 di Indonesia

Perkembangan kasus positif covid-19 di Indonesia diketahui mulai mengalami tren penurunan dengan konsistensi kasus di bawah 10 ribu kasus sejak 2 September lalu, setelah sebelum-sebelumnya mencetak rekor tertinggi yang terjadi pada 15 Juli dengan 56.757 kasus.

Kasus Sembuh Turun
Terjadi penurunan kasus warga yang sembuh dari infeksi Covid-19 selama hampir dua pekan terakhir. Pada periode 6-18 Oktober, jumlah kasus sembuh mencapai 25.562 kasus, namun pada periode 19-31 Oktober, jumlah kasus sembuh menurun menjadi 13.633 kasus.

Satgas sebelumnya menegaskan, penurunan kasus sembuh belum dapat dikatakan 100 persen menjadi perkembangan yang kurang baik. Sebab secara otomatis, apabila kasus konfirmasi Virus Corona menurun, maka hal itu juga berimplikasi pada jumlah warga yang nantinya sembuh dari Covid-19.

Kasus kematian warga yang meninggal akibat covid-19 juga mengalami penurunan. Tercatat dalam kurun 6-18 Oktober, sebanyak 662 warga meninggal dunia, sementara pada 13 hari terakhir, tercatat kasus kematian turun menjadi 406 orang yang meninggal dunia.
Adapun penambahan kasus kematian yang terjadi pada Minggu (31/10) dengan 17 kasus baru merupakan penambahan terkecil sepanjang 2021 ini.

Positivity Rate Turun
Jumlah positivity rate alias rasio kasus warga terpapar virus corona harian juga mengalami penurunan. Apabila dalam periode 6-18 Oktober jumlahnya rata-rata di 0,61 persen. Maka pada 13 hari selama periode PPKM ini, rata-rata positivity rate turun menjadi 0.43 persen.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen. Apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk sehingga perlu ditingkatkan kapasitas pemeriksaan covid-19 di daerah tersebut.

Testing Turun
Perkembangan kurang baik terlihat kala jumlah warga yang diperiksa mengalami kenaikan. Pada periode 6-18 Oktober, warga yang diperiksa berjumlah 2.222.677 orang. Namun pada periode 19-31 Oktober, jumlah warga yang diperiksa turun hingga menjadi 2.049.464 orang yang diperiksa selama 13 hari.

Pun dalam tiga bulan terakhir jumlah pemeriksaan deteksi virus corona terhadap warga lebih banyak menggunakan metode rapid test antigen, ketimbang metode polymerase chain reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Vaksinasi Covid-19 Turun
Capaian program vaksinasi nasional juga terpantau mengalami penurunan selama 13 hari terakhir. Apabila pada periode 6-18 Oktober jumlah dosis baik untuk dosis pertama maupun kedua sebanyak 22.573.678 dosis, maka selama periode 19-31 Oktober capaian vaksinasi covid-19 turun menjadi 22.191.415 dosis.

Penurunan capaian vaksinasi juga terjadi pada pemberian booster alias dosis ketiga pada tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia. Per 6-18 Oktober, jumlah nakes yang disuntik mencapai 104.996 orang. Namun pada 13 hari terakhir atau pada 19-31 Oktober, jumlah nakes yang menerima booster turun menjadi 56.982 orang.     (ny/Sumber: CNNIndonesia)