Geliat Warga Kota Cirebon Beraktivitas Mulai Ramai

  • Oleh : Taryani

Minggu, 14/Nov/2021 09:54 WIB
Petugas wanita memeriksa kartu vaksin Covid-19 kepada pengunjung pada salah satu pusat perbelanjaan Kota Cirebon, Sabtu (13/11/2021). (Taryani) Petugas wanita memeriksa kartu vaksin Covid-19 kepada pengunjung pada salah satu pusat perbelanjaan Kota Cirebon, Sabtu (13/11/2021). (Taryani)

KOTA CIREBON (BeritaTrans.com) – Geliat warga Kota Cirebon  melakukan aktivitas sehari-hari pada  hari Sabtu dan Minggu (13-14/112021) tampak mulai ramai.  Padahal beberapa waktu sebelumnya terlihat sepi.

Kondisi mulai ramainya aktivitas warga di Kota Udang ini disambut lega masyarakat dan para pelaku usaha. Termasuk para  sopir angkutan kota (Angkot) yang beroperasi  di Kota Cirebon.

Kendati aktivitas warga keluar rumah mulai ramai,  namun warga juga sejumlah sopir Angkot umumnya tetap menggunakan masker guna melindungi kesehatan diri sendiri. 

Di sejumlah toko masih terpasang tulisan 'Tak Bermasker Dilarang Masuk Toko Ini'. Hal itu seperti  yang terpampang pada papan pengumuman di salah sebuah toko aksesoris HP di jalan Petratean Kota Cirebon.

 

Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Cirebon menyediakan layanan scan barcode pedulilindungi vaksin Covid-19 di dekat pintu masuk. (Taryani) 

Bahkan di pusat-pusat  perbelanjaan Kota Cirebon,  masih ada petugas khusus yang selalu eksis memeriksa suhu tubuh pengunjung.

Ada juga kegiatan pemeriksaan  kartu vaksin masing-masing pengunjung. Disamping penyediaan sarana scan barcode pedulilindungi untuk mereka yang identitasnya sudah tercatat mengikuti vaksin Covid-19. 

Sejumlah pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan pertokoan yang menjual aneka jenis barang kelontong dan sebagainya,   termasuk aksesoris handphone di jalan Petratean Kota Cirebon cukup banyak didatangani pembeli.

“Harapan saya mudah-mudahan kondisinya kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19,” ujar Ang Kumis, 43 salah seorang sopir Angkot D3  yang beroperasi di wilayah Kota Cirebon.

Diakui, beberapa bulan silam saat pandemi Covid-19 merebak,  sebagian warga Kota Cirebon lebih suka tinggal di rumah, alias jarang keluar rumah. Hal itu membuat pendapatan sopir Angkot turun drastis.

“Pernah beberapa kali hanya bisa  setor ke majikan  Rp 40 ribu sehari,” ujarnya.

Saat uang setoran Angkot di bawah standar, Ang Kumis  sempat  berkecil hati. Jangan-jangan besok atau lusa akan dipecat majikan.  

Ternyata majikan cukup memaklumi  keadaan,  sehingga menerima setoran Angkot walaupun di bawah standar.  

“Alhamdulillah sampai sekarang  tenaga saya masih dipakai majikan sehingga bisa narik penumpang,” ujarnya.

Angkot D3 yang dikemudikan Ang Kumis bermerk Suzuki Carry. Keluaran tahun lama. Namun diakui mesinnya bandel. Majikan rutin mengganti oli mesin dan menambah air radiator.

Trayek Angkot D3  melayani penumpang rute  Majasem – Pemuda - Cipto/CSB/Grage  - Kartini – Siliwangi/Pasar Pagi (PGC) – Karanggetas – Pekiringan – Pekalipan – Kesambi – Kanggraksan – Kali Tanjung PP.

Angkot D3 ini katanya  saat  kondisi  normal  penumpangnya cukup bagus. Jarang ada majikan atau pemilik Angkot yang menjual trayek D3 ini. Meskipun demikian diakui 5 bulan ke belakang kondisi penumpang  D3 ini sepi.

Dan ternyata sepinya penumpang  ini tak hanya dialami Angkot D3. Tapi juga terjadi pada  trayek-trayek Angkot lainnya.

“Sekarang geliat masyarakat berbelanja sudah agak ramai kembali. Meskipun belum seratus persen normal. Tapi sudah agak mendingan. Dibandingkan beberapa bulan sebelumnya,” ujarnya. (Taryani)