Cerita Sri Mulyani: Pandemi Bikin Penjualan Mobil Laris Manis

  • Oleh : Dirham

Rabu, 17/Nov/2021 10:56 WIB
Menkeu Sri Mulyani. Menkeu Sri Mulyani.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri Gaikindo International Automotive Conference yang berlangsung virtual, Selasa (16/11/2021).

Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengungkapkan pandemi Covid - 19 memberikan implikasi besar terhadap pola perilaku konsumsi dan preferensi masyarakat Indonesia.

Baca Juga:
Suhu Panas Bikin Lemah, Kenali Jenis-Jenis Baterai Mobil Listrik

Menurut dia, masyarakat sekarang mementingkan kebersihan dan kesehatan. Sementara ada asumsi transportasi publik dan ride sharing berisiko menularkan virus corona.

"Jadi makin banyak orang yang beli mobil pribadi sehingga mendorong market otomotif," katanya, dikutip Rabu (17/11/2021)

Baca Juga:
Calon Mobil Listrik Sejuta Umat Tiba di Indonesia, Lebih Baru dan Berkelas dari Wuling Air EV

Untuk mendorong industri otomotif, Sri Mulyani menuturkan pemerintah juga sudah menggelontorkan Rp3 triliun untuk insentif PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk menggairahkan pembelian masyarakat di tengah pandemi.

Gelontoran itu dipicu fakta kalau industri ini juga banyak berkaitan dengan industri lainnya seperti suku cadang, jasa bengkel, pabrikan besi baja, kaca dan lainnya.

Baca Juga:
Penampakan Mobil Kembaran Toyota Innova, Suzuki Engage Baru Keluar Pabrik

Sri Mulyani juga bicara mengenai upaya pemerintah mendorong Indonesia menyandang status high income pada 2025. Caranya dengan peningkatan investasi, inovasi dan teknologi terbaru, termasuk di industri otomotif, supaya masyarakat bisa naik kelas.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita mengatakan, pertumbuhan kelas menengah Indonesia masih besar. Namun, rasio kepemilikan mobil masih rendah yaitu 99 per 1.000 penduduk.

"Ini menjadikan Indonesia pasar terbesar di ASEAN. Hal ini menjadi peluang pengembangan dan industrialisasi kendaraan bermotor di Indonesia," jelasnya dalam acara yang sama.

Industri roda empat sudah menyumbang nilai investasi mencapai Rp74 triliun. Kapasitas produksi industri ini mencapai 2,3 juta unit per tahun serta menyerap 1,5 juta tenaga kerja sepanjang mata rantai otomotif. (ds/sumber CNBC News Indonesia)
 

Tags :