Oleh : Redaksi
ilustrasi pesawat tempur F-35. Foto: cnnindonesia.com.
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pesawat tempur intai F-35 milik Kerajaan Inggris jatuh ke Laut Mediterania, pada Rabu (17/11) pagi waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Inggris dalam Twitter menyatakan pesawat tempur itu dilaporkan terjatuh saat melakukan operasi dari kapal induk HMS Queen Elizabeth.
Baca Juga:
Bantu Lawan Rusia, Inggris Kirim Helikopter Sea King ke Ukraina
Insiden itu pun bisa mengakibatkan kerugian US$115 juta atau setara Rp1,6 triliun.
Pemerintah Inggris disebut menganggarkan dana sebanyak itu untuk pembuatan satu pesawat F-35B bermesin tunggal.
Pilot pesawat pun dilaporkan selamat setelah mengeluarkan diri dari kockpit menggunakan kursi pelontar sebelum pesawat tercebur ke laut.
Dilansir dari CNN, pesawat F-35B varian sistem lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL) yang terjatuh ke laut Mediterania itu bisa dibilang baru dioperasikan angkatan udara Inggris.
Pada Juni, F-35 yang bermarkas di kapal induk HMS Queen Elizabeth pernah beroperasi di Timur Tengah. Itu merupakan misi pertempuran perdana bagi angkatan udara Inggris sejak satu dekade silam.
Sementara misi pertempuran perdana F-35 dilakukan pada 2019 untuk menggempur ISIS di Suriah dan Irak. F-35 kala itu bermarkas di Pulau Siprus.
"Kemampuan untuk mengoperasikan dari laut dengan pesawat jet tercanggih di dunia merupakan momen penting dalam sejarah kita (militer Inggris). Misi itu untuk menjamin para sekutu kami dan menunjukkan kekuatan udara Inggris yang tangguh," ujar Sekretaris Pertahanan Inggris ketika itu.
Baca Juga:
Cuma 53 Detik, Ini Penerbangan Terpendek di Dunia!
Inggris berencana untuk membuat pengadaan 138 pesawat F-38. Dengan demikian, Negeri Ratu Elizabeth itu jadi negara ketiga terbesar yang mengoperasikan pesawat tempur produksi Lockheed-Martin, di bawah Amerika Serikat dan Jepang.
Selain insiden pesawat F-35B Inggris yang jatuh ke laut, AS dan Jepang juga pernah mengalami kehilangan F-35 dalam sejumlah kecelakaan.
Pada April 2019, pesawat F-35A Jepang terjatuh ke laut Pasifik dan menewaskan satu pilot. Kementerian Pertahanan Jepang kemudian mengaitkan kecelakaan itu dengan masalah disorientasi spasial. Pilot tak menyadari sekeliling ketika pesawat meluncur menuju ke laut pada latihan malam hari.
Pada Mei 2020, pesawat F-35A AS terjatuh di Florida dalam latihan rutin. Namun, pilot berhasil selamat melalui kursi pelontar. (dn/sumber: cnnindonesia.com)
