BNI Xpora Bantu UMKM Ekspor Makanan dan Minuman ke Malaysia

  • Oleh : Naomy

Senin, 29/Nov/2021 19:06 WIB
Dukungqn BNI Xpora pada UMKM Dukungqn BNI Xpora pada UMKM

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerjasama dengan platform digital B2B e-commerce MadeinIndonesia.com, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sabah, dan Dinas Perindustrian Jawa Barat kembali berkolaborasi. 

Setelah menjajaki pasar kosmetik Filipina, kolaborasi keempat lembaga ini, kini membuka kesempatan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan forum Business Meeting dengan calon pembeli dari Malaysia dalam Indonesian Food & Baverage Virtual Exhibition. 

Baca Juga:
BNI dan Undip Sinergi Perkuat Ekosistem Keuangan Kampus

Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal menuturkan, kinerja perdagangan internasional antara Indonesia dan Negeri Jiran Malaysia sudah berada dalam kondisi yang sangat baik pada tahun ini. 

"Data Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa total perdagangan Indonesia - Malaysia periode Januari hingga September 2021 telah mencapai US$ 15,05 miliar, atau sudah naik 46,4% secara tahunan," beber Iqbal. 

Baca Juga:
BNI Dukung Tim Thomas & Uber Cup Indonesia Juara di All England dan BAC

Kinerja perdagangan ini bahkan sudah mulai mendekati tren sebelum masa pandemi yang mencapai sekitar US$17 miliar. 

Dia menuturkan, Business Meeting Produk ekspor produk food and beverage ke Malaysia ini pun merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perdagangan luar negeri Indonesia-Malaysia. 

Baca Juga:
BNI Dukung UMKM Tembus Pasar Singapura di Pameran Indonesia in SG

"Apalagi, BNI sebagai Bank Internasional memang tugasnya membantu pebisnis Indonesia dapat menembus pasar global. Kami harap bisnis meeting ini berakhir dengan kesepakatan bisnis dengan nilai besar guna terus mendorong semangat UMKM go global," ungkapnya. 

Kata Iqbal, Indonesia memiliki kesamaan kultur dengan Malaysia, sehingga banyak kesamaan produk makanan dan minuman. 

BNI pun memiliki banyak debitur UMKM binaan yang tak sekadar mampu memproduksi makanan minuman berkualitas, tetapi juga berdaya saing untuk masuk Negeri Tanah Melayu Adat itu. 

Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan, dalam perdagangan global, banyak fasilitas yang disiapkan BNI Xpora yang digunakan, antara lain trade finance berupa advisory Letter of Credit (L/C) ekspor yang akan diterbitkan oleh pihak buyer atas beberapa pengiriman produk-produk Food and Beverage tersebut. 

"Layanan ini diberikan untuk pembeli asal Malaysia untuk jenis produk tersebut, maupun pembeli produk-produk ekspor Indonesia lainnya," ulasnya. 

Iqbal memaparkan, BNI Xpora merupakan one stop solution bagi UKM yang berorientasi ekspor. Melalui BNI Xpora, UKM mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, hingga dukungan akses pemasaran produk ke luar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global. 

"Selain itu, BNI Xpora juga menyediakan fitur-fitur digital berupa pembiayaan Fast Trex dengan agunan dan biaya yang lebih rendah, khusus untuk para pelaku ekspor," imbuhnya. 

Atase Perdagangan Republik Indonesia di Malaysia Deden Muhammad Fajar Shiddiq menyampaikan, Eksibisi seperti Indonesian Food & Baverage Virtual Exhibition ini akan sangat membantu UMKM untuk menembus pasar baru di luar negeri, termasuk UMKM binaan BNI. 

"Upaya menembus pasar Malaysia ini juga akan semakin memperkuat Neraca Perdagangan dan Ekspor Indonesia ke negeri tetangga tersebut yang saat ini sudah sangat baik," katanya. 

Kinerja perekonomian Malaysia pun sudah membaik pasca Pandemi, ditunjukkan oleh adanya peningkatan konsumsi masyarakatnya yang mengarah pada kenaikan permintaan masyarakatnya terhadap barang – barang impor, termasuk produk Makanan dan Minuman asal Indonesia. 

Deden menuturkan produk makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi yang cukup kuat untuk meningkatkan penetrasinya di Malaysia. 

Hal ini disebabkan oleh faktor geografi yang sangat dekat sehingga membuat beban logistik lebih rendah dibandingkan negara mitra dagang lain. Selanjutnya, juga ada faktor demografi yang menyebabkan banyak kesamaan kultur dan budaya, serta jenis makanan kesukaan. Indonesia juga memiliki diaspora yang besar dan kuat di Malaysia, yang membuat produk Indonesia sudah memiliki pasarnya tersendiri di Malaysia. 

"Selain itu, dari sisi regulasi, Malaysia tergolong longgar dalam mengatur importasi makanan dan minuman, tidak seketat negara – negara di Eropa, Amerika, dan Asia Timur. 

"Namun, tetap saja kita harus selalu siap untuk melengkapi diri dengan berbagai sertifikasi seperti sertifikasi halal, sertifikasi kesehatan, dan sertifikasi teknis lain guna meningkatkan kepercayaan konsumen Malaysia dan daya saing," pungkasnya. (omy)

Tags :