Laksamana TNI Yudo Beri Perintah Perang di Luar di Zona NKRI

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 05/Feb/2022 00:41 WIB
Foto:istimewa/dispenal Foto:istimewa/dispenal

Jakarta (BeritaTrans.com) - Komando Armada Republik Indonesia (Komando Armada RI), menjadi satuan yang jadi simbol kekuatan baru TNI Angkatan Laut

Dengan tegas, Laksamana TNI Yudo Margono, memerintahkan prajurit TNI Angkatan Laut untuk berperang di luar teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga:
Panglima TNI: Kejadian Konflik Militer di Sudan Jangan Sampai Terjadi di Indonesia

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), memberikan pernyataan itu saat meresmikan Koarmada RI, sekaligus melantik Laksamana Madya (Laksdya) Agung Prasetiawan, sebagai Panglima Koarmada RI (Pangkoarmada RI).

VIVA Militer melaporkan dalam berita Kamis 3 Februari 2022, salah satu alasan dibentuknya Koarmada RI adalah meningkatnya ketegangan di wilayah Laut China Selatan.

Baca Juga:
Panglima TNI Tunjuk Laksda Heru Kusmanto Jadi Pangkoarmada RI

Menyikapi hal itu, Yudo memberi instruksi penting kepada para prajurit TNI Angkatan Laut jika bahaya datang dan mengancam kedaulatan Negara, untuk menghadapi pertempuran di luar wilayah Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Yudo mengibaratkan, jika sampai perang pecah di wilayah NKRI maka risiko yang muncul sama dengan menghancurkan rumah sendiri. Bukan tak mungkin, rakyat Indonesia akan berjatuhan menjadi korban.

Baca Juga:
TNI AL Tambah 2 Kapal Perang Baru Produksi Dalam Negeri

"Jika kita terpaksa harus bertarung, akan kita hindari pertarungan di dalam rumah sendiri. Sebab, menang sekalipun rumah kita akan hancur berantakan, keluarga ketakutan, bahkan menjadi korban," ujar Kasal.

"Jika kita terpaksa harus berkelahi, akan kita lakukan di batas terluar pagar pekarangan kita," katanya dalam rilis yang diterima VIVA Militer dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal). 

Kasal memastikan, dibentuknya Koarmada RI akan semakin meningkatkan efektifitas pelaksanaan komando, pengendalian operasi, dan pembinaan seluruh komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) sebagai kekuatan inti pertahanan matra laut.

"Bagi bangsa Indonesia, pertahanan laut yang kokoh adalah sebuah kebutuhan fundamental," ucap Kasal.(amt/sumber:viva.com)