BANDUNG (BeritaTrans.com) - Pelindo atau IPC Terminal Petikemas (TPK) menargetkan terjadi pertumbuhan layanan hingga 2,8 juta teus pada tahun ini.

Hal itu disampaikan Direktur Utama IPC TPK Wahyu Hardiyanto di sela Media Gathering di Bandung, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga:
IPC TPK Perkuat Safety Operation melalui QHSE Forum

"Tahun lalu kami berhasil melayani 2,7 juta teus di seluruh cabang layanan kami," ungkapnya. 

Adapun layanan IPC TPK saat ini ada di enam kota yakni di Jakarta (Pelabuhan Tanjung Priok), Pontianak Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Panjang Lampung, Teluk Bayur Sumatera Barat, dan Jambi.

Baca Juga:
IPC TPK Lepas Keberangkatan Ratusan Pemudik Gratis Bersama BUMN Pelindo 2024

Ditambahkan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Irwan Favoriet, dengan layanan yang cukup stabil meski di masa pandemi Covid-19, tahun lalu berhasil melayani dengan baik.

"Meski sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 saat pandemi, namun secara keseluruhan terjadi pertumbuhan di IPC TPK," ungkapnya.

Baca Juga:
Kerahkan 10 Bus, IPC TPK Berangkatkan 500 Pemudik Gratis

Sebagai operator yang memberikan pelayanan peti kemas dengan sistem jaringan yang terintegrasi antarpelabuhan, dikelola profesional, modern dan andal, layanan di IPC TPK  terus mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Direktur Komersil dan Pengembangan Bisnis IPC TPK David Sirait, saat ini seluruh rangkaian layanan hampir semua sudah dilayani secara digital.

"Layanan cukup dengan ponsel secara online dan sudah terakomodir," ucapnya.

Semua layanan juga terintegrasi dan setiap konsumen tak perlu face to face dengan petugas di terminal petikemas.

Adapun layanan operasional antara lain melalui implementasi inaportnet, container tos, simop, autogate system, dan lainnya.

Selanjutnya di back office, menerapkan data quality system dan dashboard, IPC Virtual Office, dan Siskaku (sistem kerja sama usaha).

"Digitalisasi layanan di IPC TPK merupakan upaya memberikan nilai lebih kepada pengguna untuk meningkatkan pelayanan pada core bisnis pelabuhan menggunakan tren teknologi digital agar lebih cepat, transparan, dan terjangkau," tutupnya. (omy)