JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktur Utama PT IPC Terminal Petikemas (TPK) Wahyu Hardiyanto memastikan seluruh standar layanan di terminal penumpang peti kemas di enam kota di bawah kelolaannya akan sama.

Hal itu dipastikannya Pascamerger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dilakukan pengalihan saham kepemilikan IPC TPK dari Pelindo kepada sub holding PT Pelindo Terminal Peti kemas. 

Baca Juga:
IPC TPK Perkuat Safety Operation melalui QHSE Forum

"Standardisasi ini memberikan peningkatan pelayanan yang lebih baik untuk mendukung efisiensi biaya logistik di Indonesia," ujar Wahyu, Selasa (15/3/2022).

IPC TPK juga memastikan akan terus berkontribusi dalam penurunan biaya logistik. Begitu juga dengan peningkatan perdagangan nasional.

Baca Juga:
IPC TPK Lepas Keberangkatan Ratusan Pemudik Gratis Bersama BUMN Pelindo 2024

Untuknya IPC TPK akan terus memperkuat sisi operasi dan sistem informasi serta membuka peluang bisnis melalui kolaborasi dengan pelanggan dan mitra kerja.

IPC TPK dari sisi Good Corporate Governance (GCG), menurut Wahyu, melakukan penilaian guna mengukur tingkat implementasi GCG dan mendapatkan rekomendasi untuk perbaikan di masa depan. 

Baca Juga:
Kerahkan 10 Bus, IPC TPK Berangkatkan 500 Pemudik Gratis

"Pada tahun 2020, pihaknya 97,04 yang menunjukan IPC TPK telah meningkatkan implementasi GCG dengan baik dibandingkan 2019," ujar dia.

Perusahaan juga optimistis kinerja pada 2022 akan terus membaik dibandingkan 2021.

"Di tahun 2022, target kinerja IPC TPK  tidak terbatas pada throughput peti kemas 2,8 juta TEUs, pendapatan Rp2,6 triliun, dan EBITDA Rp 236,7 miliar," tutur Wahyu.

Seperti diketahui, layanan terminal peti kemas selain di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, IPC TPK melayani di Pontianak, Panjang, Palembang, Padang, dan Jambi. (omy)