Megawati Kritik Emak-emak Lebih Suka Goreng Makanan Dibanding Rebus

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 18/Mar/2022 20:02 WIB
Megawati Soekarnoputri. Megawati Soekarnoputri.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyoroti antrean masyarakat yang terjadi akibat kelangkaan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir. 

Megawati mengaku sampai mengelus dada melihat situasi itu. Ia heran bukan karena minyak goreng langka atau mahal, tapi karena tak ada alternatif selain menggoreng. 

Baca Juga:
Hari Bumi, Kodim 0507 dan BPBD Bekasi Lakukan Penanaman Pohon

Ia mempertanyakan apakah ibu-ibu di Indonesia hanya mengetahui cara memasak dengan menggoreng. Menurutnya, situasi antrean hingga rebutan untuk mendapatkan minyak goreng itu memperlihatkan seolah tidak ada cara masak lain dalam mengelola bahan makanan, seperti merebus hingga mengukus. 

"Saya tuh sampai ke ngelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?" kata Megawati dalam webinar 'Mencegah Stunting untuk Generasi Emas' yang digelar media, Kamis (17/3/2022). 

Baca Juga:
Lanjutkan Tradisi Kebaikan, FIFGROUP Peduli Berbagi Takjil Menjelang Akhir Bulan Suci Ramadan

"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak?" sambungnya. 

Di sisi lain, Megawati juga memperhatikan pemberian gizi terhadap anak-anak Indonesia. 

Baca Juga:
Sambut Idul Fitri 2024, FIFGROUP Salurkan Bingkisan dan Bantuan Lebaran bagi Masyarakat Sekitar

Dia mengingatkan bahwa makanan yang baik itu bukan hanya makanan yang dapat mengenyangkan, namun makanan yang mengandung gizi terutama bagi perkembangan anak. 

"Bahwa makanan itu bukan hanya asupan yang masuk, kan harus tahu apa yang dimakan untuk membuat yang namanya tadi, keluarga sejahtera adalah keluarga yang happy, anak-anaknya sehat, berlari-lari, sehat dan lain-lain," kata Megawati. 

Keberadaan minyak goreng masih menjadi sorotan di tengah masyarakat saat ini lantaran langka dan mahal. 

Mendag Muhammad Lutfi telah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 tentang HET Minyak Goreng Sawit. 

Dalam aturan itu, HET minyak goreng curah Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium Rp14 ribu per liter. 

Dengan mencabut aturan itu, HET minyak goreng curah kini menjadi Rp14 ribu per liter dan harga kemasan premium diserahkan kepada mekanisme pasar.  

Lutfi pun menyampaikan permohonan maaf karena belum mampu menangani permasalahan minyak goreng yang langka dan harga melambung tinggi. 

"Dengan permohonan maaf Kementerian Perdagangan tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," kata Lutfi dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (17/3/2022).(fhm)