Kurangi Macet, Truk dan Bus Bakal Dilarang Lewat Jalur Puncak

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 10/Apr/2022 20:32 WIB
Arus lalu lintas kendaraan di Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, kembali padat pada hari kedua libur panjang atau Ahad (27/2/2022) siang.(Is) Arus lalu lintas kendaraan di Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, kembali padat pada hari kedua libur panjang atau Ahad (27/2/2022) siang.(Is)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kemacetan di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, semakin tak bisa terhindarkan terutama setiap akhir pekan. Demi mengatasi masalah ini, muncul wacana untuk melarang bus dan truk melewati kawasan tersebut. 

Untuk itu, Kepolisian Resor (Polres) Bogor menyiapkan konsep pembatasan kendaraan besar seperti bus dan truk, agar melintas di jalur alternatif kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. 

Baca Juga:
Cegah Kecelakaan Bus Berulang, Kemenhub Siapkan Antisipasi

"Perlu adanya aturan pembatasan kendaraan bus atau truk ke jalur alternatif Puncak, dengan memasang rambu di simpang jalur alternatif," ujar Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata, dikutip BeritaTrans.com dari Antara, (9/4/2022). 

Menurutnya, kemacetan di jalur alternatif sekitaran Puncak salah satunya disebabkan oleh kendaraan bus dan truk yang lebarnya hampir sama dengan ruas jalan. 

Baca Juga:
225 Bus DAMRI Dikerahkan, Siap Layani Angkutan Haji 2024

Dicky mengusulkan pembuatan lokasi parkir khusus kendaraan besar, yang akan masuk ke kawasan wisata yang ada di jalur alternatif Puncak. Kemudian menyediakan angkutan khusus dari lokasi parkir kendaraan besar ke tempat-tempat wisata. 

"Untuk pembangunan lokasi parkir rencananya ada tujuh lokasi, yakni Rest Area Cilember, Taman Wisata Matahari, RestArea Lembah Nyiur, lalu di RestArea Anggraeni, RestArea Sinbad, kemudian di Hotel Evergreen dan Gunung Mas," ucap Dicky. 

Baca Juga:
Kecelakaan Bus Trans Putera Fajar di Subang, Kemenhub: Pentingnya Uji Berkala dan Penggunaan Sabuk Keselamatan

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku, mendukung penuh konsep yang disiapkan oleh Satlantas Polres Bogor, untuk mengatasi permasalahan yang kerap terjadi di jalur alternatif kawasan Puncak. 

Ia meminta perangkat daerah Pemkab Bogor yang berkaitan untuk berkolaborasi membahas secara teknis untuk menindaklanjuti rencana program tersebut. 

"Perlu dipersiapkan dengan matang terutama sosialisasi ke masyarakat. Gandeng juga PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) karena kawasan Puncak ini adalah kawasan wisata," kata Ade Yasin.(fh/sumber:kompas)