Erick Thohir Sebut Nelayan Memiliki Peran Sentral Bagi Masa Depan Indonesia

  • Oleh : Taryani

Minggu, 15/Mei/2022 19:28 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat berbincang-bincang dengan nelayan di Muncar Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto:ANTARA) Menteri BUMN Erick Thohir saat berbincang-bincang dengan nelayan di Muncar Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto:ANTARA)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan, nelayan memiliki peran sentral bagi masa depan Indonesia. Tidak hanya masa depan perekonomian, melainkan pula kedaulatan pangan.

Oleh karena itu, ia menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung terciptanya ekosistem usaha nelayan yang maju. Komitmennya  ialah memprioritaskan fasilitas bagi nelayan Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (15/5/2022), Menteri BUMN mengatakan, fasilitas prioritas itu di antaranya pasokan BBM yang terjangkau dan memadai serta pembiayaan usaha.

Dia akan memastikan bahwa ketersediaan BBM pada wilayah sentra nelayan memadai.

"Saya yakin masa depan pangan kita ada di laut. Ada di tangan bapak dan ibu nelayan kecil dan tradisional Indonesia. Karenanya, ekosistem usaha nelayan harus terus disehatkan. Mulai dari akses terhadap BBM, pembiayaan hingga pemasaran," ujar Erick.

Tidak hanya soal BBM, Erick pun menggaransi bahwa BUMN akan memprioritaskan pembiayaan bagi nelayan.

"Saya telah mendengar bahwa 60-70 persen dari biaya melaut nelayan adalah untuk membeli BBM. Maka, sewajarnya di tiap-tiap kantung nelayan ada layanan BBM," ujar Erick Thohir.


Menurut dia, sejumlah bank Himbara telah memberikan sejumlah fasilitas pembiayaan dan kredit usaha berbunga rendah, khususnya untuk nelayan.

Erick ingin fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh nelayan, khususnya nelayan di Muncar Banyuwangi yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra nelayan di Jawa Timur.

"Kalau Muncar ingin kami kembalikan pada kejayaannya sebagai salah satu sentra perikanan nasional, maka ekosistem usaha perikanannya harus memudahkan nelayan kecil dan tradisional tumbuh kembang. Akses terhadap modal, pembiayaan, pemasaran dan kemitraan harus tersedia," jamin Erick. (tr/Sumber:Antara)