Mengenal Sistem MLFF, Sistem Pembayaran Baru di Jalan Tol

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 27/Agu/2022 19:43 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus melakukan peningkatan infrastruktur. Salah satunya adalah meningkatkan tata kelola sistem layanan di jalan tol dengan penerapan sistem Multi Lane Free Flow atau MLFF.

Melansir dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol, MLFF untuk tol merupakan salah satu inovasi terbaru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan tujuan untuk menciptakan efisiensi, efektivitas, keamanan, dan kenyamanan dalam penerapan sistem pembayaran jalan tol di Indonesia.

Baca Juga:
Ditetapkan Jadi PSN, Pembayaran Tol Tanpa Sentuh Diharapkan Bisa Segera Jalan

Teknologi ini merupakan salah satu terobosan terbaru karena penerapannya menggunakan Global Navigation Satelite System atau GNSS, yang merupakan sebuah sistem dimana dapat memungkinkan untuk melakukan transaksi melalui aplikasi pada gawai dan akan dibaca melalui satelit.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, implementasi dari sistem MLFF di jalan tol ini akan dilakukan secara bertahap di beberapa ruas jalan tol terlebih dahulu.

Baca Juga:
3 Ruas Tol Trans Sumatra Terintegrasi, Ini Sistem Pembayaran Terbarunya!

"Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, di mana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik," ujar Danang.

Menurut laman resmi Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, penerapan dari MLFF harus didukung lembaga pengelola lain yang dapat berperan seabgai Electronic Toll Collection (ETC), antara lain:

Baca Juga:
Rencana Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh MLFF Mulai Beroperasi pada 2027

• Dedicated Short Range Communication (DSRC)

Sistem ini merupakan alat yang menggunakan radio frekuensi 5,8 Ghz, sehingga penyelenggara jalan tol perlu membeli On Board Unit (OBU), yang menyimpan data identitas dan informasi lain dengan tingkat keandalan 99,95 persen.

• Radio Frequency Identification (RFID)

Merupakan alat yang menggunakan radio dengan frekuensi antara 860 hingga 960 Mhz, dan peneyelenggara jalan tol perlu membeli stiker tag RFID sebagai identitas yang memiliki tingkat keandalan sekitar 99,5 persen.

• Automatic Number Plate Recognition (ANPR)

Adalah alat untuk mendeteksi plat nomor yang memerlukan akses database setiap plat nomor mobil di Indonesia, tetapi penggunaan alat ini tidak memerlukan OBU.

• Global Navigation Satelite System (GNSS)

Merupakan OBU yang digunakan untuk melacak posisi pengguna dan tarif dikenakan berdasarkan lokasi pengguna.

• Short Range Communication based on Calm Active Infrared (ISRC)

Teknologi ini merupakan teknologi baru yang mirip dengan RFID. Perbedaannya adalah, sistem ini memiliki infrared aktif pada IVU yang dapat memuat semua informasi.

Melalui penerapan transaksi nirsentuh MLFF ini , tentunya memiliki manfaat yang dapat dinikmati pengguna jalan tol, karena penggunaan sistem ini dapat menghilangkan waktu antrean menjadi nol detik. Sedangkan, dengan penggunaan sistem uang elektronik atau e-Toll juga telah mengurangi waktu transaksi pembayaran tol menjadi maksimal 5 detik.
(Fhm/sumber:tempo)