ALFI Logistic Ecosystem Pacu Efisiensi, Kolaborasi dan Daya Saing Logistik

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 24/Sep/2022 14:25 WIB
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)  Yukki Nugrahawan Hanafi. Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)  Yukki Nugrahawan Hanafi.

JAKARTA (BeritaTrans.com)- Digitalisasi dalam bisnis logistik merupakan keharusan untuk  meningkatkan layanan, daya saing dan  menjawab tantangan bisnis di masa depan. 

Digitalisasi logistik sangat diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan dunia teknologi yang semakin pesat, kata  Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)  Yukki Nugrahawan Hanafi.

Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing Logistik, Menhub Dorong Kolaborasi Pelaku Usaha

Dia mengatakan  melalui digitalisasi dalam satu ekosistem layanan yang terintegrasi, para pengguna jasa dapat dengan mudah melakukan aktivitas bisnisnya lantaran adanya konektivitas digital dan  dapat dilaksanakan di mana saja secara mobile. 

Hal itulah yang mendorong Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) berinisiasi membentuk" ALFI Logistic Ecosystem". 

Baca Juga:
ALFI Ajak Pelaku Logistik Siap Songsong NLE

"Kami ingin industri logistik nasional semakin kuat. Melalui ALFI Logistic Ecosystem diharapkan kolaborasi layanan logistik secara terintegrasi dengan stakeholders lainnya guna menyukseskan program National Logistic Ecosystem (NLE) bisa terwujud sesuai harapan kita semua," ujar Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, pada Sabtu (24/9/2022). 

Dia mengatakan, industri logistik dalam sepuluh tahun terakhir berkembang dengan sangat pesat, terutama setelah pandemi Covid-19 dimana transformasi karaktetistik masyarakat yang melakukan pembelian daring (e-commerce) terus tumbuh. 

Baca Juga:
G20 & B20 Beri Peluang Tarik Investasi termasuk Sektor Logistik

Karena itu, pembentukan ALFI Logistic Ecosystem diharapkan mampu menjawab tantangan globalisasi yang mengharuskan dunia industri logistik mengikuti perkembangan zaman, yakni salah satunya dengan mempersiapkan digitalisasi logistik. 

Pada Kamis (22/9/2022) di Bekasi Jawa Barat
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) telah meluncurkan ALFI Logistic Ecosystem yang nantinya akan terintegrasi dengan National Logistic Ecosystem (NLE). 

Ketua Pelaksana Harian Tim Tehnis Pengembangan National Logistic Ecosystem (NLE), Agus Sudarmadi, juga turut hadir pada kesempatan itu dan memberikan pemaparan mengenai perkembangan digitalisasi dan tehnologi dalam dunia logistik saat ini. 

ALFI Logistic Ecosystem itu saat ini berbasis website (www.ilfa.or.id) yang teritegrasi dengan berbagai platform logistik untuk memenuhi kebutuhan para pelaku usaha forwarder dan logistik mengenai transporter/trucking, pergudangan, freight kapal, kepelabuhanan dan lainnya. 

Kedepannya, ALFI Logistic Ecosystem juga akan diintegrasikan dengan NLE. Selain itu seluruh DPW ALFI di daerah-daerah juga akan kita upgrade websitenya dengan sistem ALFI Logistic Ecosystem tersebut. 

Tulang Punggung 

Yukki mengatakan sektor logistik menjadi tulang punggung bagi sektor lain yang membutuhkan distribusi barang. Bahkan sekarang ini pola bisnis dan perdagangan telah berubah, dimana industri juga telah melakukan berbagai perubahan yang tidak hanya melihat dari sisi logistik saja tetapi supply chain (rantai pasok). 

Perubahan pola bisnis dan perdagangan, kata Yukki, saat ini juga tidak terlepas dipengaruhi karakteristik perkembangan masyarakatnya. 

"Kini ktivitas perdagangan yang melibatkan penjualan barang atau penawaran jasa secara langsung kepada konsumen akhir mengalami pergeseran cukup masif. Dari sebelumnya berbentuk tradisional ritel menjadi modern ritel dan kemudian terus bergerak menjadi ritel kecil dan bahkan saat ini cenderung didominasi online ritel," ucap Yukki. 

Oleh sebab itu, Yukki optimistis ALFI Logistic Ecosystem menjadi salah satu solusi untuk mendorong efisiensi dan daya saing dalam layanan logistik di tanah air.(lam/ny)