Dasco Anggap PKS dan Gerindra Tak Pernah Cerai dalam Berkoalisi

  • Oleh : Dirham

Senin, 05/Des/2022 16:41 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah) didampingi Presiden PKS Sohibul dan Petinggi PKS usai pertemuan tertutup di kantor DPP PKS, Jakarta. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah) didampingi Presiden PKS Sohibul dan Petinggi PKS usai pertemuan tertutup di kantor DPP PKS, Jakarta.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ketua DPP Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco menyatakan, tidak pernah putus hubungan atau cerai dengan PKS. Hal ini menjawab terkait peluangnya PKS bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB.

"Sebenarnya kan kita enggak pernah apa ya, kalau rujuk kan pernah cerai, kita kan enggak pernah cerai. Namanya partai politik kita semua berteman, komunikasi juga masih sering dilakukan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/12/2022).

Dia menyebut segala kemungkinan terbuka dalam politik, termasuk soal PKS bergabung koalisi.

"Kemungkinan itu semua terbuka. Nah bahwa kemudian ada pro dan kontra terhadap koalisi gerindra dan PKS ya itu dinamika yang terjadi dan kita anggap biasa aja dalam dinamika politik ini," jelas Dasco.

Menurut dia, isu adanya cerai atau gabung koalisi adalah hal sering terjadi dan menjadi bagian dari bumbu politik.

"Apa yang disampaikan dan apa yang terjadi kita anggap ya sebagai bumbu-bumbu daripada pesta demokrasi kita," pungkasnya.

Sementara, Analis Politik Arifki Chaniago, menyebut koalisi Gerindra-PKS bakal menjadi poros kuat di 2024 bila benar merujuk.

"Jika cinta lama ini kembali bersemi, secara emosional tentu lebih mudah dibandingkan kedua partai mencari sekutu baru," kata dia dalam keterangan tertulis diterima, Senin (4/12/2022).

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini juga melihat, pemilih kedua partai ini lebih mudah diukur karena beberapa kali melakukan eskperimen politik untuk menjalin koalisi. Apalagi, Prabowo dan Gerindra diyakini membutuhkan mesin partai yang solid dan kuat.

“Secara politik kita akui, PKS dan PDIP adalah partai-partai yang mesin politiknya di level bawah bekerja,” jelas dia. (ds/sumber Liputan6.com)