Eks Terminal Boyolali Bakal Jadi Masjid Gede, Peletakan Batu Pertama Awal Tahun

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 20/Des/2022 08:37 WIB
Pekerja tengah merenovasi salah satu bagian di eks terminal bus Boyolali. (RAGIL LISTYO) Pekerja tengah merenovasi salah satu bagian di eks terminal bus Boyolali. (RAGIL LISTYO)

BOYOLALI (BeritaTrans.com) - Eks terminal bus Boyolali lama di Kiringan, Boyolali Kota, kedepanya akan berubah bentuk jadi Masjid Gede. Masjid akan berukuran 40×25 meter persegi dan diprediksi bisa menampung 1.800 jamaah. Kalau itu terealisasi, itu artinya Kota Susu akan memiliki tiga Masjid besar. Yakni, Masjid Agung, Masjid Ageng, dan Masjid Gede.

Sekda Boyolali Masruri mengatakan, lokasi eks terminal bus telah diratakan. Selain itu, di sekeliling lahan sudah dibangun pondasi. Peletakan batu pertama dijadwalkan akan dilakukan, 2 Januari mendatang.

“Masjid dibangun dengan bentuk joglo Jawa. Nantinya bisa menampung 1.800 jamaah. Pembangunan masjid ini dianggarkan Rp 40 miliar,” jelasnya, Ahad (18/12/2022).

Soal pendanaan, pembangunan masjid akan dibiayai oleh pihak ketiga. Pihak panitia tidak menutup kesempatan warga yang akan menyumbang pembangunan masjid tersebut.

“Nantinya, desainnya berbentuk Joglo Jawa. Masjid akan memiliki delapan soko guru atau tiang utama. Delapan buah tiang menggunakan bahan kayu jati utuh dengan tinggi masing- masing delapan meter,” jelasnya.

Pihaknya sudah mencari kayu jati di sejumlah kawasan milik Perhutani. Salah satunya di hutan Juwangi. Bahan kayu jati utuh tersebut bisa didapat di kawasan hutan di Blora dengan bantuan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) setempat. Tak hanya fisik masjid, pengadaan tempat parkir juga disiapkan. Menilik, lokasi masjid berada di simpang empat yang ramai kendaraan.

Kawasan parkir nantinya cukup luas. Masyarakat bisa masuk ke area masjid menuju tempat parkir dari pintu timur. Kemudian, pintu keluar ada di sisi barat. Yakni memutar ke sisi utara masjid, kemudian ke arah selatan dan keluar di pintu barat masjid. Pihaknya telah membuatkan jalan baru beraspal di sisi barat.

“Dari sana, kendaraan kembali masuk ke Jalan Pandanaran untuk melanjutkan perjalanan. Saat ini kegiatan mulai ada (Di lokasi, Red). Jadi sembari menunggu hari H peletakan batu pertama, digelar pengajian bergilir oleh perwakilan 22 kecamatan se Kabupaten Boyolali,” pungkasnya. (fhm/sumber:radarsolo)