Senjata Assault Rifle Canggih Buatan Pindad yang Mendunia, Nomor 2 Menangkan 11 Kali Kompetisi Tembak

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 23/Des/2022 16:08 WIB
Prajurit TNI AD menggunakan senapan serbu buatan PT Pindad dalam lomba tembak AARM 2016 yang digelar di Filipina. Prajurit TNI AD menggunakan senapan serbu buatan PT Pindad dalam lomba tembak AARM 2016 yang digelar di Filipina.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Senjata assault rifle atau senapan serbu canggih buatan PT Pindad diketahui telah mendunia. Beberapa varian senjata tersebut digunakan oleh negara lain untuk memperkuat alat sistem persenjataan (alutsista) militernya. 

Sejak berdiri 1983, PT Pindad (Persero) sebagai BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan, memproduksi berbagai jenis senjata, antara lain pistol, senjata laras panjang, senjata mesin, hingga senapan. 

Setiap senjata yang diproduksi telah lolos uji dan memenuhi standar internasional, salah satunya MIL-STD. Mengutip Eurolab, Standar Pertahanan MIL-STD adalah serangkaian standar yang menetapkan persyaratan teknik dan teknis yang seragam untuk proses, prosedur, praktik, dan metode komersial khusus militer atau secara substansial diubah. 

Dengan standar tinggi produksi tersebut, tak heran jika senjata buatan Pindad memiliki akurasi yang baik dan ketahanan di medan perang. 

Menurut keterangan di situs resmi PT Pindad, beberapa senjata meraih prestasi dalam lomba tembak antar Angkatan Darat se-Asia Tenggara (AARM) dan lomba tembak Angkatan Darat se-Asia Pasifik (ASAM), serta Lomba Tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (BISAM). 

Berikut ini senjata assault rifle canggih produksi PT Pindad yang mendunia: 

1. Senapan Serbu 1 (SS1) Senjata SS1 merupakan hasil modifikasi dari FN FNC Belgia. Awalnya, Indonesia membeli senjata 10.000 senapan FNC dari Belgia pada 1982. 

Indonesia kemudian mengajukan lisensi memproduksi senapan ini secara lokal. Pada 1984 lisensi didapatkan. Pindad kemudian memodifikasi senapan FNC untuk menyesuaikan dengan kondisi iklim hutan. 

Berkat para ahli senjata yang dimiliki, Pindad berhasil menciptakan SS1 yang sangat andal di masanya. Mekanisme operasinya menggunakan gas mirip dengan senapan serbu Kalashnikov. Menariknya, senapan ini juga memiliki fitur M16 dan beberapa desain lainnya. Pada 1991, SS1 buatan Pindad akhirnya resmi menjadi senapan serbu standar Angkatan Bersenjata Indonesia (ABRI), termasuk Polri. 

Tak digunakan di dalam negeri, SS1 juga diekspor ke sejumlah negara seperti Kamboja, Nigeria, UniEmirat Arab (UEA), dan beberapa negara lain. Varian Senjata SS1 memiliki beberapa varian. 

Berikut ini varian dan spesifikasinya seperti dikutip dari situs Pindad. 

a. SS1-V1 Kaliber 5,56 mm 

Ini merupakan senapan serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC. Senapan ini memiliki berat kosong 4.02 kg dan berat isi 4.38 kg. Dengan munisi 5.56 x 45 mm standar NATO dan panjang laras 449 mm, SS-1 V1 dapat menembak dengan sangat akurat dalam jarak maksimal 400 meter. Mobilitas dalam penggunaan SS1 dapat semakin mudah dengan popor yang dapat dilipat. Jika popornya tetap termasuk varian SS1-V3, sementara jika SS1-V1 ditambah teleskop menjadi varian SS1-V4.

b. SS1-V2 Kaliber 5,56 mm Senapan ini merupakan pengembangan dari SS1-V1. Perbedaan utamanya di berat. Senapan ini memiliki berat kosong 3,93 kg dan berat isi 4,29 kg, lebih ringan dari versi sebelumnya serta panjang laras yang dipangkas menjadi 363 mm. Untuk munisi, tetap menggunakan kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO. SS1-V2 dapat menembak sangat akurat dalam jarak maksimal 300 meter.

c. SS1-V5 Kaliber 5,56 mm 

Senapan ini merupakan varian SS1 berjenis carbine yang dirancang untuk pertempuran jarak dekat. SS1-V5 didesain dengan berat lebih ringan, hanya 3,73 kg dalam keadaan terisi, laras yang lebih pendek, 252 mm, serta dimensi yang lebih ringkas. Senjata ini mampu menembak sangat akurat dalam jarak maksimal 300 meter. d. SS1-R5 Kaliber 5,56 

Senapan ini merupakan subvarian SS1-V5 khusus untuk pasukan elite infanteri TNI AD, Batalyon Raider. 

Senjata yang dirancang untuk pertempuran jarak dekat ini memiliki berat 3,91 kg dalam keadaan terisi magasin penuh. 

Jangkauan efektif senapan ini 200 meter. e. SS1-M1 Kaliber 5,56 mm Senapan ini dirancang khusus untuk satuan Marinir TNI 

Desain dasarnya SS1-V1 tapi memiliki coating khusus yang membuat sebuah senjata SS1-M1 tahan terhadap karat sehingga dapat dioperasikan secara penuh di wilayah laut dan perairan. 

Berat kosongnya 4,06 kg dan berat isi dengan magasin penuh 4,42 kg. Senapan ini mampu menembak akurat dalam jarak maksimal 400 meter. 

f. SS1-M2 Kaliber 5,56 mm Hampir sama seperti SS1-M1, senapan ini juga khusus dibuat untuk kebutuhan satuan Marinir TNI AL. Hanya, desain dasarnya mengambil dari SS1-V2. Berat dengan magasin penuh 4,27 kg dan memiliki jangkauan efektif 300 meter. 

g. SB-1 V1 Kaliber 7,62 mm Senapan ini didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan kepolisian, khususnya satuan Sabhara. SB1-V1 mengambil desain dari SS1-V2 yang kemudian dikembangkan untuk dapat menerima munisi dengan kaliber 7,62 x 45 mm. Senjata ini memiliki jarak efektif 300 meter dengan 3 pilihan tembakan yakni tunggal, 3 rounds burst, serta 

h. SB1-V2 Kaliber 7,62 mm Sama seperti SB-1 V1, senapan ini juga untuk memenuhi kebutuhan satuan Sabhara Polri. SB1-V2 merupakan versi carbine dari SB1-V1 dengan laras yang lebih pendek. Berat dengan magasin penuh 3,54 kg dan memiliki jarak tembak efektif 200 meter. 

2. Senapan Serbu 2 (SS2) SS2 merupakan senapan serbu pertama buatan asli Indonesia. Senapan ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan para ahli senjata Pindad untuk menggantikan SS1. Senjata SS2 mulai diproduksi pada 2005 tapi secara bertahap mulai dikirim ke TNI/Polri setahun kemudian. 

Senjata SS2 merupakan hasil perbaikan-perbaikan dari generasi sebelumnya. Bobot SS2 juga lebih ringan dibanding SS1 dengan laras lebih panjang dan diklaim lebih akurat. 

Yang paling menonjol adalah SS2 dapat menembak dalam mode semi otomatis dan full otomatis, fitur yang tidak dimiliki SS1. Sama seperti pendahulunya, SS2 juga diminati negara lain. 

Berdasarkan situs Military Today, SS2 diekspor ke Bangladesh pada 2014. Setahun kemudian Brunei Darussalam juga disebut menyetujui pembelian SS2 dari Indonesia. Laporan lain juga menyebut senapan serbu ini juga telah diekspor ke Kamboja, Malaysia, Mali, Oman, Filipina, dan Arab Saudi. 

Varian Senjata SS2 memiliki sejumlah varian. 

Berikut ini beberapa variannya: 

a. SS2-V1 Kaliber 5,56 mm Senapan serbu ini merupakan varian pertama dari keluarga SS2. Panjang larasnya 460 mm yang dapat mengenai target sejauh 400 meter dengan sangat akurat menggunakan munisi kaliber 5,56 x 45 mm. Berat kosongnya 4,3 kg. Salah satu fitur SS2 adalah charging handle yang akan tertarik ke belakang saat peluru telah habis, pengguna hanya perlu mengganti magasin, kemudian menekan tombol bolt-catch tanpa mengokang, dan senjata pun akan kembali siap untuk ditembakan. 

b. SS2-V2 Kaliber 5,56 mm Sama seperti SS2-V1 tapi larasnya lebih pendek, 403 mm. Varian ini memiliki bobot yang lebih ringan dengan berat kosong 3,82 kg dan berat isi 4,18 kg. SS2-V2 lebih mudah dalam mobilitas serta handal dalam pertempuran jarak menengah. Jangkauan efektifnya 400 meter. 

c. SS2-V4 Kaliber 5,56 mm Senapan ini merupakan kebanggaan Indonesia karena telah 11 kali memenangkan kompetisi menembak AASAM & AARM. Senjata SS2-V4 mempunyai akurasi tembakan yang jitu dengan menggunakan 6 ulir laras setebal 7 inch. Bodinya lebih ringkas dilengkapi dengan rel picatiny dan fitur keamanan yang diperbaharui. Teleskop ACOG merupakan perlengkapan standar pada varian ini. Senjata ini memiliki bobot dengan magasin penuh 4,51 kg dan mampu menembak sangat akurat dalam jarak maksimal 600 meter. SS2-V4 disebut juga senapan penembak jitu. 

d. SS2-V5 Kaliber 5,56 mm Senjata ini seperti SS2 ukuran standar hanya saja larasnya lebih pendek, yakni 255 mm. Berat kosongnya 3,35 kg dan berat isi 3,71 kg, sehingga cocok digunakan dalam berbagai skenario pertempuran jarak dekat. Senapan ini dapat menembak dengan efektif sampai dengan jarak 200 meter. Kabarnya, senjata ini digunakan oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. 

e. SS2-V5 A1 Senapan ini merupakan bentuk pengembangan dari SS2-V5. Popornya diganti dengan model teleskopik untuk meningkatkan performanya. Senjata ini diproduksi untuk pasukan Brimob Polri. 

f. SS2-V7 Subsonic SS2-V7 Subsonic memiliki kemampuan menembakan munisi dengan suara yang senyap. Kemampuan ini didukung oleh penggunaan peredam di bagian depan senjata. Kemampuan penembakan senyap dari SS2-V7 dapat ditingkatkan dengan penggunaan munisi khusus jenis subsonic yang memiliki jarak tembak efektif hingga 150 meter. Teleskop ACOG merupakan kelengkapan standar pada varian ini. Senjata yang diperkenalkan dan diumumkan ke publik pada 2016 ini diperuntukan bagi pasukan khusus. g. SS2-V1 HB Kaliber 5.56 mm Varian SS2-V1 dengan Heavy Barrel. Penambahan heavy barrel pada SS2-V1 HB berdampak kepada bertambahnya panjang laras menjadi 500 mm. Penambahan panjang laras membuat senjata ini lebih akurat saat menembak. Selain itu, dengan fitur heavy barrel, senjata memiliki daya tahan yang lebih terhadap panas akibat tembakan yang terus-menerus. 
h. SS2-V2 HB Kaliber 5,56 mm Varian SS2 dengan Heavy Barrel. Heavy barrel yang disematkan pada SS2-V2 ini membawa peningkatan pada performa, dengan membuat senjata ini lebih akurat saat menembak. Selain itu, senjata memiliki daya tahan yang lebih terhadap panas akibat tembakan yang terus-menerus. 

i. SS2-V4 HB Kaliber 5,56 mm Varian SS2 dengan laras yang diperkokoh Heavy Barrel. Heavy barrel yang disematkan pada SS2-V4 ini membuat senjata ini lebih akurat saat menembak. Senjata juga memiliki daya tahan yang lebih terhadap panas akibat tembakan yang terus-menerus. 

3. Senapan Serbu 3 (SS3) Senjata ini merupakan varian terbaru dari keluarga senapan serbu Pindad. SS3 didesain menjadi Main Battle Rifle dengan kaliber lebih besar, yakni 7,62 x 51 mm. Senapan yang pertama kali dikenalkan pada 2016 ini diklaim dapat diandalkan dalam berbagai skenario pertempuran. 

Seperti pendahulunya, SS3 juga menggunakan gas sebagai mekanisme operasinya yang dikombinasikan dengan magasin berkapasitas 20 peluru. Dengan panjang laras 500 mm, SS3 memiliki jarak tembak efektif 400 meter menggunakan pisir serta 800 meter dengan menggunakan optik. 
Senapan serbu didesain untuk penembak jitu dengan range tembakan yang lebih dari senapan serbu biasa (kaliber 5,56 mm), tapi tidak sejauh range senapan penembak runduk (sniper).

 Pindad menyebut SS3 sebagai senjata yang efekfif dan memiliki keunggulan pada akurasi. Itulah senjata assault rifle canggih produksi PT Pindad yang mendunia. (ds/sumber Sindonews.com)