Suspensi Saham Garuda Resmi Dibuka, Perdagangan Dimulai

  • Oleh : Naomy

Selasa, 03/Janu/2023 14:59 WIB
Pennrbangan Garuda Indonesia di Bandara Soetta Pennrbangan Garuda Indonesia di Bandara Soetta


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“Garuda”) terus memperkuat fundamental kinerja usaha sejalan dengan pencabutan suspensi saham resmi yang diberlakukan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Terhitung sejak Sesi 1, Selasa (3/1/2023) perdagangan efek, mengacu pada pengumuman BEI dengan nomor PENG-UPT-0001/BEI.PP2/01-2023.  

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 80.243 Penumpang di Puncak Arus Balik

"Pencabutan suspensi saham atas perdangan efek GIAA tersebut merupakan tindak lanjut dari dirampungkannya tahapan restrukturisasi kinerja Garuda pada penutup tahun 2022 lalu, utamanya berkaitan dengan penerbitan instrumen restrukturisasi “New Sukuk”," tutur Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Dibukanya suspensi saham Garuda pada awal tahun kinerja 2023 ini menjadi outlook positif tersendiri atas langkah Garuda untuk terus mengakselerasikan penguatan fundamental kinerja Perusahaan. 

Baca Juga:
Garuda Resmi Layani Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP

"Dengan landasan kinerja usaha yang semakin solid yang turut didukung oleh cost structure yang semakin lean dan adaptif pasca restrukturisasi, kami optimistis Garuda dapat memaksimalkan momentum kebangkitan kinerja usaha yang salah satunya akan terus kami perkuat melalui peluang pertumbuhan penumpang yang terus menunjukan potensi yang menjanjikan di tahun 2023 ini," urainya.

Khususnya dengan pencabutan status PPKM yang diumumkan Pemerintah pada penutup tahun lalu.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 82 Ribu Penumpang di Puncak Arus Angleb

Sejalan dengan pencabutan suspensi saham ini, Garuda memproyeksikan akan memaksimalkan sejumlah outlook rencana strategis korporasi diantaranya melalui penambahan kapasitas alat produksi Perusahaan di mana pada tahun 2023 ini.

Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada di luar armada yang dimiliki sebanyak enam armada.

Selain itu, Garuda juga akan terus memaksimalkan strategi pengembangan jaringan berbasis hub strategis, dengan memperkuat konektivitas penerbangan menuju destinasi penerbangan dengan demand penumpang yang tinggi dari sejumlah hub penerbangan strategis di Indonesia.

"Di antaranya Jakarta, Denpasar, Makassar hingga Kualanamu (Medan)," ucap dia.  

Upaya tersebut yang turut dioptimalkan dengan memaksimalkan pengoperasian pesawat berbadan besar pada rute penerbangan dengan kinerja positif. 

Garuda juga akan terus memaksimalkan pertumbuhan pasar umrah sebagai salah satu pangsa pasar yang menjanjikan dengan memaksimalkan aksesibilitas layanan penerbangan langsung umrah dari sejumlah kota besar di Indonesia menuju Tanah Suci.

“Lebih lanjut, lini bisnis kargo juga akan kami terus akselerasikan dengan turut memaksimalkan momentum pertumbuhan sektor ekspor nasional. Komitmen tersebut yang akan kami perkuat dengan mengembangan jaringan penerbangan kargo baik untuk charter maupun penerbangan berjadwal dalam mendukung aktivitas direct call ke berbagai Negara tujuan ekspor nasional," papar Irfan.

Resmi diperdagangkannya kembali saham GIAA di bursa, tentunya diharapkan dapat memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham, khususnya dengan kinerja saham yang positif sejalan dengan outlook market Garuda di tengah pertumbuhan demand penumpang di tahun 2023 ini.

Dengan outlook kinerja yang terus menunjukan pertumbuhan yang positif serta progress positif yang dicapai Garuda dalam memperkuat landasan hukum atas berbagai tahapan restrukturisasi ini.

"Kami optimistis tahun 2023 akan menjadi momentum Garuda untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing serta tentunya terus mengedepankan fokus profitabilitas kinerja usaha,” tutup Irfan. (omy)