Pemotor Tertabrak KA di Probolinggo Tewas, Korban dan Motor Terlempar 20 Meter

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 06/Janu/2023 14:33 WIB
Lokasi kecelakaan pemotor probolinggo tewas tersambar KA (Foto: M Rofiq) Lokasi kecelakaan pemotor probolinggo tewas tersambar KA (Foto: M Rofiq)

PROBOLINGGO (BeritaTrans.com) - Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu kembali memakan korban jiwa. Kali ini seorang pengendara motor tewas tertabrak KA di Probolinggo.

Muhammad Taufik (48), warga Dusun Krajan, Desa Curahtulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo tewas ditabrak kereta api saat melintasi jalur kereta tanpa palang pintu.

Baca Juga:
Kereta Api Tertabrak Angkot di Wonoasri Madiun

Korban ditabrak kereta api Sritanjung relasi Jogjakarta-Banyuwangi di Desa Curahtulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, pada Kamis (5/1/2023).

Salah seorang saksi yang juga merupakan warga di sekitar lokasi kejadian, Ansori (33), menyebutkan, korban melaju dari arah selatan ke utara seorang diri mengendarai sepeda motor Yamaha Mio GT bernopol N 5263 SZ.

Baca Juga:
Pelintasan Kereta Api Tanggung Jawab Siapa? Simak Aturannya!

"Korban sudah diperingati kalau ada kereta api yang mau lewat, tapi tidak terdengar. Akhirnya ia ditabrak kereta api yang melaju dari arah barat," tutur Ansori, Jumat (6/1/2023).

Taufik terpental sekitar 20 meter akibat kecelakaan tersebut.

Baca Juga:
Mengenaskan, Bocah 9 Tahun Tertabrak Kereta Api hingga Tewas dengan Badan Putus

"Langsung meninggal di lokasi setelah kejadian itu," terang Ansori.

Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Azhar Zaki mengungkapkan, kecelakaan itu terjadi di Km 86 + 7/8.

"Kecelakaan itu terjadi karena korban kurang waspada. Informasi dari Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) KA 289 sudah membunyikan klakson berkali kali," ucap Azhar.

Terkait jalur lintasan kereta api tanpa palang pintu, Kasat Lantas Polres Probolinggo Kota AKP Pandri Pratama Putra Simbolon mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dishub dan juga PT KAI soal hal ini.

"Di lokasi juga ditemukan early warning sistem (EWS) atau alat penanda yang lama tidak berfungsi. EWS-nya mati karena akinya tak ada. Diduga, aki itu dicuri. Kami berkoordinasi agar diberi palang pintu jika memungkinkan," ujar Pandri.(fhm)