Ketua Umum PKB Cak Imin: Jangan Bedakan Disabilitas, Punya Hak Politik Sama dan Setara

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 20/Janu/2023 09:00 WIB
Diskusi PKB dengan tema Sudah Saatnya Difabel Menjadi Warga Kelas Satu di kantor DPP PKB, Kamis (19/01/2023). Diskusi PKB dengan tema Sudah Saatnya Difabel Menjadi Warga Kelas Satu di kantor DPP PKB, Kamis (19/01/2023).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan, hak politik adalah milik segenap bangsa, termasuk kaum disabilitas.

Sebab itu dia memastikan bahwa PKB senantiasa membuka pintu lebar bagi disabilitas dalam konteks politik.

“Rekan-rekan jangan bedakan disabilitas, punya hak politik yang sama dan setara, kita ini sama, sama-sama warga negara yang dapat menorehkan prestasi dan berjuang untuk Indonesia,” kata CaK Imin di diskusi PKB dengan tema Sudah Saatnya Difabel Menjadi Warga Kelas Satu di kantor DPP PKB, Kamis (19/01/2023).

Dia menyatakan, PKB selama ini bukan saja memperjuangkan hak disabilitas, namun juga memfasilitasi mereka di jalur politik. Dengan begitu dia berharap hak disabilitas dapat terwujud sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

“PKB siap memfasilitasi hak politik disabilitas, saya sudah perintahkan ke pengurus untuk mempermudah pendaftaran caleg untuk mereka. Ya karena yang tahu betul apa kebutuhan disabilitas, hak-hak mereka ya mereka, kita harus menjembataninya," ungkap Cak Imin.

Sementara itu, Jubir Milenial PKB, Didiet Fitrah menyebut, diskusi yang dilakukan pihaknya memang inisiasi Cak Imin, untuk menyerap aspirasi semua golongan.

"Gerakan ini dilucurkan sebagai upaya memberikan ruang pada anak muda, orang-orang inspiratif, dan local hero yang telah memberikan tenaga dan pikiran untuk kemanusiaan bersama PKB memastikan Indonesia yang lebih terbuka kepada rakyat," kata dia.

Menurut dia, partainya memberi ruang untuk semuanya berjuang bersama.

"PKB memberikan ruang bagi semua kalangan untuk sama-sama, bergotong royong untuk berkreasi. Berjuang bersama memastikan Indonesia lebih terbuka," kata Didiet. (ds/sumber Liputan6.com)