Gempa M5,2 di Selatan Banten Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 07/Feb/2023 10:49 WIB
Peta gempa berkekuatan magnitudo 5,2 di selatan Banten, Selasa (7/2/2023). (ANTARA/HO-BMKG) Peta gempa berkekuatan magnitudo 5,2 di selatan Banten, Selasa (7/2/2023). (ANTARA/HO-BMKG)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa berkekuatan magnitudo 5,2 di selatan Banten akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Selasa (7/2/2023) mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,40 derajat Lintang Selatan, 105,90 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km barat daya Bayah, Banten pada kedalaman 41 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia," ujar Daryono.

Daryono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).

"Gempa yang terjadi pada Selasa (7/2/2023) pukul 07.35 WIB tersebut dirasakan di daerah Bayah, Banjarsari, dan Tamanjaya dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah)," kata Daryono.

Daryono menambahkan, gempa juga terasa di daerah Serang, Pandenglang, Panggarangan, Malingping, Ciptagetar, Cikeusik, Labuan, Tangerang, Panimbang dan Cinangka dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

"Gempa juga terasa di daerah Tangerang Selatan, Bogor, Sukabumi, Tangerang, Cianjur dan Bandung Barat dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu). Dan di daerah Jakarta, Depok, Cibubur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," ujar Daryono.

Daryono menjelaskan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Ia menyampaikan, hingga pukul 08.00 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Kami menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," ujar Daryono.

Daryono mengatakan, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (Sof/Sumber:Antaranews.com)