Kisah Kopda Ahmad Nofrizal Saat Penyelamatan Dramatis Kapolda Jambi, Berputar-putar dan Bergelantungan di Langit

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 22/Feb/2023 08:29 WIB
Kopda Ahmad Nofrizal bergelantungan dan berputar-putar di seutas tali sambil memegang erat Kapolda Jambi yang berada di tandu. Videonya pun viral di media sosial.(Tangkapan layar video) Kopda Ahmad Nofrizal bergelantungan dan berputar-putar di seutas tali sambil memegang erat Kapolda Jambi yang berada di tandu. Videonya pun viral di media sosial.(Tangkapan layar video)

JAMBI (Beritatrans.com) - Sejumlah anggota pasukan khusus bertaruh nyawa dalam misi mengevakuasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Selasa sore (21/2/2023).

Rusdi merupakan salah satu rombongan dari penumpang helikopter yang mendarat darurat di hutan Kerinci, pada Minggu (19/2/2023).

Rusdi dan tujuh penumpang heli lainnya berhasil dievakuasi pada Selasa (21/2/2023) atau setelah 53 jam berada di hutan dengan kondisi luka-luka.

Baca Juga:
Riwayat Jabatan Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Dankopasgat Alumnus Pendidikan Kopassus

 Salah satu pasukan khusus yang terjun mengevakuasi rombongan Kapolda Jambi adalah Kopda Ahmad Nofrizal.

Kopda Ahmad Nofrizal bergelantungan dan berputar-putar di seutas tali sambil memegang erat Kapolda Jambi yang berada di tandu.

Baca Juga:
Peristiwa Menegangkan di Tol Jakarta, Prajurit Kopasgat TNI Bawa Motor Kejar Mobil Rampok ATM

Videonya pun viral di media sosial. Lelaki 35 tahun yang tergabung di Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) dan bermarkas di Pekanbaru ini berputar-putar di langit saat mencoba mengangkat Kapolda Jambi menuju helikopter.

Berada di garis komando TNI-AU, tindakannya dalam penyelamatan yang sangat terukur dan berani.

Tentu saja karena Kopda Ahmad Nofrizal seorang prajurit yang sangat terlatih, siap tempur di segala medan.

Pada ketinggian 75 kaki atau setara dengan 23 meter, dengan erat tangan Kopda Ahmad Nofrizal memeluk Rusdi yang terbaring sakit agar tidak terlempar dari tandu.

Tiupan angin lebih dari 15 knot membuat Kopda Ahmad dan Kapolda berputar-putar seperti gasing, semakin tinggi tandu (dragbar) diangkat, maka putarannya semakin melesat.

"Saya diperintah komandan untuk memastikan keselamatan Pak Kapolda sampai atas (helikopter). Maka saya pegang erat-erat agar selamat," kata Kopda Ahmad melalui pesan singkat, Selasa (23/2/2023).

Dia mengaku tidak 100 persen percaya dengan alat yang terpasang, meskipun sudah aman (safety) dan terikat kuat.

Penyelamatan darurat untuk keselamatan orang yang sedang dievakuasi harus tanpa kesalahan (zero mistake).

Banyak orang-orang penasaran apakah sang pasukan khusus ini pusing dan merasakan takut saat berputar-putar lebih 10 kali di udara? Kopda Ahmad  mengaku tidak merasa pusing apalagi takut.

Sebagai penerjun bebas (free fall) membuat lelaki ini cepat menyesuaikan diri di segala medan.

"Kami punya banyak keahlian, di antaranya penerjun bebas, pengendali tempur, dan spesifikasi SAR," kata dia.

Kopda Ahmad bercerita, dia bersama tujuh orang pasukan elit TNI-AU lainnya, termasuk komandannya, turun untuk mengevakuasi Kapolda Jambi dan para penumpang heli lainnya.

Semua memiliki keahlian dan lisensi, tapi Ahmad yang dipercaya dan diperintah oleh sang komandan untuk menjaga Kapolda.

Untuk menjamin keselamatan Kapolda Jambi, Kopda Ahmad turun mengatur tandu agar sesuai dengan bobot.

Kemudian mengikat ulang tali agar benar-benar aman dan terkendali.

Putaran tandu, sambung Kopda Ahmad awalnya pelan. Namun, ketika semakin tinggi, putarannya pun semakin kencang.

Di tengah pusaran angin itu, Kopda Ahmad memastikan agar tanganya tidak terlepas, sampai rekan-rekan lain menyambut dari heli.

Prajurit yang tergabung dalam Kopasgat memiliki banyak kemampuan khusus sebagai Kotama pembinaan TNI AU.

Beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Kopasgat, di antaranya meliputi kemampuan untuk mempertahankan dan mengendalikan pangkalan, pengendalian tempur, dan kemampuan SAR tempur serta perebutan pangkalan udara depan.

Di samping itu, Kopasgat juga memiliki andil penting dalam setiap operasi militer perang dan non perang.
(ny/Sumber:Kompas.com)