Bimtek PPIH 2023, Gus Yaqut: Tak Boleh Ada Petugas Haji Berurusan dengan Hukum di Arab Saudi

  • Oleh : Dirham

Kamis, 13/Apr/2023 09:33 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada Petugas Penyelenggara Haji dan Umrah (PPIH) tidak membuat masalah saat melayani jemaah di Arab Saudi.  Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada Petugas Penyelenggara Haji dan Umrah (PPIH) tidak membuat masalah saat melayani jemaah di Arab Saudi. 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada Petugas Penyelenggara Haji dan Umrah (PPIH) tidak membuat masalah saat melayani jemaah di Arab Saudi. 

Hal itu diungkap Gus Yaqut saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) PPIH Arab Saudi 1444/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta pada Rabu (12/4/2023). 

"Tahun lalu, saya cerita tahun lalu kita masih menemui beberapa masalah yang ditimbulkan oleh petugas haji sehingga petugas harus berurusan dengan polisi Arab Saudi," ujarnya. 

Menurut Gus Yaqut, adanya petugas haji yang bermasalah menjadi pekerjaan tambahan buat Kementerian Agama (Kemenag). 

"Saya tidak ingin dan saya tidak mau tahu, tahun ini tidak boleh ada petugas yang berurusan dengan pihak aparat hukum di Arab Saudi," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut juga menginstruksikan kepada seluruh petugas haji untuk mematuhi peraturan yang berlaku di Arab Saudi dan menjadi problem solver bagi permasalahan yang dihadapi jemaah haji.

"Tolong dijaga semua peraturan-peraturan yang saya yakin sudah diberikan kepada saudara-saudara semua apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan selama di Arab Saudi. Sekali lagi saya minta tolong ini jangan sampai saudara-saudara ini menjadi bagian dari masalah," katanya. 

Gus Yaqut mengakui, pelaksanaan haji tahun ini beda dengan tahun lalu di mana jemaah haji Indonesia hanya sekitar 105.000 jemaah kurang dari 50% dari kuota normal jamaah haji. 

"Tahun ini kita melaksanakan Haji dengan kuota normal sebesar 221.000 jemaah. Di mana 203.320 di antaranya jemaah reguler dan sisanya jemaah haji khusus. Tentu ini bukan tugas mudah berbeda dalam mengelola jemaah haji yang 100.000 dan jemaah haji yang 200.000 diperlukan bukan hanya keterampilan kemampuan tapi juga hati," ucapnya. (ds/sumber Sindonews.com)