Bayar Tol dengan Cara Tanpa Buka Setop Akan Tetap Lanjut Uji Coba

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 10/Jun/2023 10:00 WIB
Tol Bali akan menjadi uji coba pembayaran tol tanpa sentuh. (Ist) Tol Bali akan menjadi uji coba pembayaran tol tanpa sentuh. (Ist)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pemerintah tetap berencana melanjutkan uji coba pembayaran tol nirsentuh alias tanpa setop atau coba Multi Lane Free Flow (MLFF) setelah rencana uji coba di Tol Bali-Mandara pada 1 Juni 2023 sempat tertunda. 

Rencana uji coba akan tetap dilanjutkan di lokasi yang telah ditetapkan yaitu di Jalan Tol Bali Mandara. Meski demikian, belum ada tanggal pasti uji coba MLFF ini.

Baca Juga:
Rencana Sistem Bayar Tol Tanpa Sentuh MLFF Mulai Beroperasi pada 2027

"Kita lihat nanti uji coba di Bali kayak apa. Belum ada [mundur dari target]," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Jumat (9/6/2023).

Basuki mengatakan hal ini memang belum mendapatkan laporan resmi dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Namun dia sudah mendapatkan informasi bahwa yang terjadi saat ini hanya masalah internal Roatex sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF, sehingga tidak berpengaruh terhadap proyek MLFF.

Baca Juga:
Menteri PUPR Basuki Sebut Uji Coba Tol Nirsentuh Jumat Pekan Ini

Ia menepis kabar bahwa induk usaha PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) di Hungaria menolak untuk menyesuaikan aturan dan kondisi di Indonesia terkait MLFF.

"Kalau gak ikut aturan ya kan gak dikerjakan, ini kan sudah dikerjain tinggal dicoba," sebutnya.

Baca Juga:
Bayar Tol Tanpa Sentuh MLFF Bakal Diuji Desember Ini di Bali

Dia pun memastikan bahwa proyek sistem tol tanpa sentuh itu tetap berlanjut meskipun terjadi masalah internal di perusahaan yang menggarap proyek tersebut, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

Basuki menilai masalah internal tidak akan berpengaruh pada keberlanjutan proyek. Apalagi, proyek MLFF merupakan investasi murni bukan bersumber dari APBN atau dibiayai investasi murni.

"Itu juga kan modelnya investasi, gak ada APBN," ujarnya.

Sejauh ini pihaknya tetap akan mengawasi PT RITS dan mendorong agar sistem MLFF tetap dilaksanakan. Pemerintah sejauh ini menetapkan sistem supervisi kepada PT RITS selaku badan usaha pelaksana.

"Kita kan supervisinya, direksi pekerjaannya di pemerintah. Biasa project management kan. Project management di PU. Manajemen aja," terang Basuki

Manajemen PT RITS pun menilai sistem ini cukup kompleks sehingga perlu persiapan matang, mulai dari sistem itu sendiri lalu latar belakang legislatif dan ketiga kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya, terutama kepolisian dan operator jalan tol.

"Teknologi MLFF sendiri ini telah diadaptasi untuk lingkungan Indonesia, dan memperhitungkan keadaan lokal. PT RITS telah bekerja sama erat dengan pihak berwenang Indonesia dan kontraktor Indonesia untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak yang telah disepakati," sebut Direktur RITS Orozs Gyula.