Kapal Selam Penjelajah Bangkai Titanic Berpenumpang 5 Orang Hilang

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 20/Jun/2023 14:16 WIB
Ilustrasi kapal selam mewah. Ilustrasi kapal selam mewah.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tim pencari dari Amerika Serikat dan Kanada berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam berisi 5 orang turis, yang hilang saat menyelam ke bangkai Titanic di Laut Atlantik. 

Wisata Titanic ini dioperasikan perusahaan bernama OceanGate Expeditions. Untuk melihat bangkai Titanic, turis bisa membayar mulai USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,7 miliar untuk perjalanan total selama 8 hari. Karena sangat mahal, maka pesertanya tentu adalah orang-orang kaya.

Seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, salah satu penumpang kapal yang hilang itu kabarnya adalah miliarder asal Inggris, Hamish Harding. Juga ikut sang CEO OceanGate sendiri, Stockon Rush, yang juga penemu kapal selam itu.

Kapal bernama Titan ini hilang kontak sekitar 1 jam 45 menit setelah menyelam. Sejauh ini, belum ada sinyal dari kapal itu. OceanGate Expeditions mulai membuka layanan wisata Titanic sejak tahun 2021 silam.

Tujuan ekspedisi Titanic ini adalah menyaksikan kapal laut ikonik yang tenggelam tahun 1912 itu setelah menabrak gunung es, menewaskan sekitar 700 dari 2.200 penumpang dan awak kapal. Puing-puing kapal ditemukan tahun 1985 dan perlahan-lahan kondisinya memburuk karena bakteri pemakan logam.

Titan memiliki berat sekitar 23.000 pon di darat. Titan ini terbuat dari serat karbon dan titanium dan dirancang dapat mencapai kedalaman lebih dari 3.900 meter. Bangkai Titanic sendiri berada di kedalaman 3.800 meter.

Kapal tersebut dilengkapi dengan teknologi canggih termasuk sistem pemantauan kesehatan lambung kapal real-time (RTM) yang menganalisis tekanan pada kapal dan integritas strukturnya. Adapun oksigennya bisa bertahan sampai 96 jam. Jadi ada waktu sekitar 3 hari untuk menyelamatkan para penumpang.

Jurnalis CBS, David Pogue, yang pernah menumpangi Titan, menyebut bahwa pembuatnya mengklaim Titan sangat tangguh. "Ini adalah salah satu jenis kapal selam dengan serat karbon setebal lima inch. Saya harus mengakui bahwa saya memiliki keraguan. Misalnya, Anda mengarahkan kapal ini dengan pengontrol game," katanya

"Penemu kapal selam ini, Stockton Rush, meyakinkan saya bahwa semua barang mungkin diimprovisasi tapi bagian yang Anda penting, (seperti) wadah yang berisi manusia dan oksigen, telah didesain dengan NASA dan Universitas Washington dan sangat kokoh," tambahnya.

Operasi penyelamatan berlanjut semalaman di tengah Atlantik tetapi sejauh ini belum ada tanda-tanda keberadaan kapal tersebut. Instansi pemerintah, angkatan laut kedua negara, dan perusahaan laut dalam komersial, semuanya membantu operasi penyelamatan ini.