SPMT Optimalkan Layanan Bongkar Muat di Terminal Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak

  • Oleh : Naomy

Selasa, 06/Feb/2024 11:49 WIB
Direktur SDM SPMT di Terminal Jamrud Direktur SDM SPMT di Terminal Jamrud

SURABAYA (BeritaTrans.com) - PT Pelindo Multi Terminal Sub Holding Pelindo (SPMT) terus mengoptimalkan layanan di Terminal Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. 

Hal itu disampaikan Direktur SDM PT SPMT Edi Priyanto di sela kunjungan ke Terminal Jamrud Selatan dan Utara, Selasa (6/2/2024). 

Baca Juga:
Dukung Ekonomi & Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di 3 Pelabuhan

"Kami ada dua layanan yakni untuk domestik di Jamrud Selatan dan internasional di Jamrud Utara," tutur Edi. 

Dengan dukungan sembilan crane bertenaga listrik atau Harbour Mobile Crane (HMC), optimalisasi dapat dilaksanakan lebih mudah

Baca Juga:
Pelindo Multi Terminal Berangkatkan 400 Pemudik dari Medan

Ditambah lagi jam operasional tanpa henti 24/7 memberikan kecepatan layanan bagi kargo tiba dan akan berangkat. 

Pelabuhan Jamrud merupakan terminal kargo umum dan curah kering yang melayani bongkar muat seperti komoditi beras, gula, jagung, biji besi, dan lain sebagainya. 

Baca Juga:
Pelindo Sebut Pelabuhan Lembar Catat Kinerja Positif di 2024

Pada kargo tertentu menurut Edi, dengan alat crane HMC maka proses bongkar muat lebih cepat dari sebelumnya. 

"Namun ini kurang ideal untuk angkutan kargo kontainer, karena fleksibilitas alatnya," ucap dia. 

Dengan HMC juga terjadi efisiensi karena bahan bakar minyak (BBM) industri yang digunakan semakin berkurang dan berdampak pada penghematan dalam operasional. 

Meski layanan lebih cepat dan tidak dapat ditunda, namun ada pengecualian saat menghadapi kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk bongkar muat.

"Bila cuaca sudah mulai mendung maka pekerjaan bongkar muat harus dihentikan," kata Kepala Terminal Jamrud Muh Junaedi. 

Untuk bongkar muat sehari mencapai 2.000 ton. Dalam tiap aktifitasnya, dibutuhkan personel Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), yang jumlahnya tergantung jenis komoditi. Misalnya saja untuk beras maka untuk personel 25 orang di atas kapal dan di darat. 

Namun bila kargo berbentuk dus kotak atau sejenis maka bisa diurus geng dengan jumlah personel 17 orang atau kurang. 

"Di Terminal Jamrud ada sedikitnya 1.500 TKBM," ungkap Edi. 

Dengan ketersediaan SDM dan fasilitas yang mumpuni, pekerjaan di Terminal Jamrud dapat dilaksanakan 24 jam nonstop tanpa ada tutup. (omy)