KAI Segera Luncurkan KA Gaya Baru Malam Selatan New Generation Relasi Jakarta-Surabaya

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 22/Feb/2024 13:31 WIB
Tampilan kursi dan gerbong Kereta Ekonomi New Generation. (Sumber: Dok. KAI) Tampilan kursi dan gerbong Kereta Ekonomi New Generation. (Sumber: Dok. KAI)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengoperasikan KA Gaya Baru Malam (GBM) Selatan relasi Pasar Senen – Surabaya Gubeng menggunakan kereta New Generation, mulai 4 Maret 2024. 

Infotmasi tersebut diungkap oleh akun X  resmi KAI, saat menjawab pertanyaan salah satu pengguna kereta.

Baca Juga:
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Meningkat Tiap Bulan, KAI: Semakin Diminati Masyarakat

“Sebagai informasi, keberangkatan mulai tanggal 4 Maret 2024, KA Gaya Baru Malam Selatan menggunakan rangkaian Ekonomi New Generation. Formasi tempat duduknya 2-2 (AB-CD),” tulis KAI dikutip Selasa (20/2/2024).

Sebelumnya, kereta ekonomi yang sudah menggunakan versi New Generation adalah KA Jayabaya relasi Pasar Senen- Malang, yang dirilis pada 26 September 2023.  

Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan di Gambir, 12 KA Keberangkatan Stasiun Diberhentikan di Stasiun Jatinegara Kamis Sore hingga Malam

Untuk KA Gaya Baru Malam Selatan (GBM), saat ini terdiri dari kelas konomi dan eksekutif. Berdasarkan data dari aplikasi Access by KAI, harga tiket GBM tujuan Surabaya Gubeng mulai dari Rp290 ribu Rp360 ribu. Sementara untuk kelas eksekutif, mulai dari Rp400 ribu sampai Rp500 ribu.

Besaran harga di atas juga berlaku untuk keberangkatan 4 Maret 2024, hari dimana KA Gaya Baru Malam Selatan akan dirilis secara resmi oleh KAI.

Baca Juga:
Antisipasi Keterlambatan Penumpang ke Gambir, 12 KA Beroperasional di Jatinegara Khusus Rabu 1 Mei

Dengan menjadi KA New Generation, interior kelas ekonomi jadi mirip dengan kelas eksekutif. Lantaran perubahan tampilan kursi, desain gerbong, dan toilet yang menjadi lebih cerah dan mewah.

Modifikasi paling signifikan tentu saja ada di bagian kursi penumpang. Seperti diketahui, kursi kereta kelas ekonomi yang lama memiliki sandaran kursi yang tegak 90 derajat, sehingga membuat punggung penumpang pegal-pegal. Apalagi jika menempuh perjalanan jauh seperti Jakarta-Surabaya.

Tampilan keterangan waktu dan suhu di gerbong Kereta Ekonomi New Generation. (Sumber: Dok. KAI)

Lalu, kursi kereta ekonomi yang lama juga berhadapan dengan kursi penumpang lain dan jaraknya berdekatan. Sehingga tak jarang penumpang kereta ekonomi harus "beradu dengkul" dengan penumpang lainnya.  

Pada KA Ekonomi New Generation, kursi yang berwarna biru ini bisa disandarkan atau di-reclining, sehingga akan jadi lebih nyaman untuk penumpang. 

Bentuk kursinya adalah jenis captain coat, yang dibuat untuk menampung satu orang penumpang, seperti kursi kelas eksekutif. Lalu di tengahnya ada sandaran tangan yang juga berfungsi sebagai pemisah dengan kursi penumpang lainnya. 

Berbeda dengan kursi kelas ekonomi yang lama, yang dibuat memanjang atau long coat tanpa adanya sandaran tangan. 

Di bagian atas kursi juga dibentuk mengerucut yang berfungsi sebagai penyangga leher dan kepala penumpang. Sehingga saat kursi direbahkan, akan sangat nyaman bagi penumpang bisa tidur. 

Keunggulan lainnya yaitu kursinya diputar (revolving) seperti kursi pada kereta eksekutif. Jika penumpang pergi bersama teman-teman atau keluarga, fitur ini akan membuat mereka bisa duduk secara berhadapan. 

Kemudian, jarak antar kursi akan jadi lebih luas. Karena yang tadinya satu gerbong ekonomi diisi 80 kursi, sekarang dikurangi menjadi 72 kursi. Selain itu, pada interior kereta juga ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu.

Kereta ekonomi New Generation juga dilengkapi dengan televisi di ujung kereta. Bagi umat Islam, bisa menjalankan ibadah salat di musola yang disediakan.

Terakhir, adalah bagian toilet yang diubah menjadi seperti toilet hotel, dengan menggunakan toilet duduk.