JAKARTA (BeritaTrans.com) - Top, Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Radin Inten II Lampung Bapak Untung Basuki menghadiri kegiatan penyerahan setifikat penerapan standard minimum pengamanan  yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Selasa (30/4/2024)

Kegiatan ini merupakan apresiasi kepada Bandara Radin Inten II Lampung yang dinilai telah menjadi cerminan aktif dalam rangka mencegah tindak pidana terorisme. 

Baca Juga:
Lewat Program APEX in Safety, ACI dan Bandara Soekarno-Hatta Tingkatkan Standar Keselamatan

Hal tersebut adalah hasil dari sosialisasi, assesmen, audit penerapan system pengamanan, identifikasi potensi atau dampak tindak pidana terorisme serta Koordinasi Hasil Kegiatan Assesmen dan Audit Penerapan Standar Minimum Pengamanan yang dilaksanakan pada 7 Agustus 2023 sampai dengan 11 Agustus 2023 di Bandara Radin Inten II Lampung.

“Sertifikat ini merupakan apresiasi dari BNPT kepada Bandara Radin Inten II yang dianggap telah aktif dalam mencegah tindak pidana terorisme. Ini merupakan hasil dari sosialisasi dan assesmen yang telah dilakukan oleh BNPT di Bandara Radin Inten II," jelas Untung. 

Baca Juga:
Bandara Radin Inten II Pastikan Kesiapan Pelayanan dan Fasilitas untuk Penerbangan Haji 2024

Pihaknya akan terus mendukung assesmen yang dilakukan BNPT. Menurutnya, ke depan Kerja sama pencegahan teroris ini perlu ditingkatkan dengan upaya-upaya kolaboratif.

Baca Juga:
Bandara Angkasa Pura II Mulai Layani Keberangkatan Calon Jemaah Haji

‘’Ke depannya kita perlu terus mengatur bagaimana memperkecil risiko dari terorisme dan radikalisme yang sangat membahayakan bagi Bandara yang menjadi salah satu objek vital strategis,’ ungkap Untung.

Diharapkan dengan adannya assesment penerapan standard minimum pengamanan dan pemberian sertifikat kepada Bandara Radin Inten II Lampung oleh BNPT, bisa menjadi tolak ukur standard sistem keamanan dan menangkal bahaya ancaman dari pengaruh radikalisme terorisme di sarana dan prasarana Objek Vital dan Fasilitas Publik.

‘’Kami juga berharap, kegiatan ini dapat menjadi tolak ukur standar system kemanan dan penangkalan bahaya terorisme dan radikalisme,’’ tutupnya. (omy)