Penganiyaan Taruna Dimas Dikita Handoko

  • Oleh :

Senin, 28/Apr/2014 14:26 WIB


Jakarta (beritatrans.com) - Kepala BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia), Ir. Santoso Eddy Wibowo bersama Kepala STIP Capt. Rudiana menggelar konfrensi pers di gedung BPSDM, Jl. Merdeka Timur, terkait kejadian penganiayaan taruna bernama Dimas Dikita Handoko.Menurut, Kepala BPSDM, Santoso Eddy Wibowo, mengatakan kronologis tersebut berawal sejak Sabtu dini hari tepatnya (26/4/2014) pukul 01.50 WIB, seorang perwira STIP, Bp. Supendi kedatangan seorang tamu (warga) bernama Yanto yang menyampaikan berita bahwa, seorang Taruna STIP masuk rumah sakit Pelabuhan Tugu, Tanjung Priok.Merespon berita tersebut, Perwira Jaga Bp. Supendi dan Bp Matrianto (Instruktur STIP) menuju ke rumah sakit dimaksud untuk mengecek kebenaran berita tersebut.Setibanya di rumah sakit pukul 02.25 WIB, disana sudah ada personel kepolisian sektor Cilincing, Jakarta Utara, seorang taruna TK II bernama Adnan Fauzi dan saudara sepupu korban dan didapatkan bahwa, Taruna TK. I a.n. Dimas Dikita Handoko sudah meninggal.Diakui Eddy, berdasarkan pengakuan dari Taruna TK II Adnan Fauzi bahwa dia mendapati korban telah tidak sadarkan diri di tempat kos pada pukul 20.00 WIB dan mencoba memberikan pertolongan pertama tetapi tidak berhasil, lalu membawa korban ke RS Pelabuhan Tugu sekitar pukul 23.00 WIB.Dari pukul 03.40 WIB korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi dikarenakan kematian yang mencurigakan.Setelah itu, perwira jaga menuju ke Polsek Cilincing untuk mengecek keberadaan para Taruna STIP yang diamankan oleh pihak kepolisian. Dari hasil pengecekan disimpulkan bahwa, pelaku berjumlah 7 (tujuh) orang Taruna Tk II dan korban berjumlah 7 (orang) Taruna Tk. I termasuk Alm. Dimas."Untuk lokasi kejadian tersebut berada di rumah kos dengan alamat Kebon Baru, Blok R Gang II no. 29 RT017/RW012 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara," paparnya.Lanjutnya, pada pukul 04.40 perwira jaga kembali ke kampus STIP dan melaporkan kejadian ini kepada jajaran Pimpinan STIP.Sementara itu, Kepala STIP Capt. Rudiana, menjelaskan langkah-langkash yang dilaksanakan oleh STIP seperti mengurus jenazah hingga disemayamkan di Belawan, Medan."Saya sudah menindak tegas dengan mengeluarkan para pelaku dari STIP. Serta, mengadakan hari berkabung sebagai momentum dalam rangka untuk Stop Kekerasan untuk seluruh pendidikan di lingkungan BPSDM perhubungan selama 5(lima) hari," cetusnya.Bahkan, ia juga telah melakukan pengembangan pola pembinaan ke depan untuk menumbuhkan kematangan diri bagi para taruna antara lain, bertahan untuk tidak implusif, pengendalian emosi (rasa marah, frustasi), sehingga mampu merespon secara kalem dalam situasi frustasi, mampu mengelola stres secara efektif, mengendalikan emosi negatif dan bertindak secara konstruktif untuk mencarai penyelesaian, dan mampu memenangkan orang lain disamping menenangkan diri sendiri."Pola pembinaan yang telah dilaksanakan di STIP diantaranya, pola pembinaan moral dan mental, pola pembinaan kesempatan, pola pembinaan psikologi, pola pembinaan kerohanian," tandasnya. (leny)