Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Angkutan yang berasal dari sumber daya dari daerah tujuan ke pelabuhan awal dapat meningkatkan manfaat program Tol Laut."Dengan adanya pemanfaatan hasil sumber daya di daerah yang diangkut kapal tol laut, diharapkan ada multiplier effect dari kegiatan ini," ungkap Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Laut Bay M Hasani di Jakarta, Selasa (19/9/2017). Pihaknya berharap pemanfaatan muatan balik ini, selain dapat meningkatkan perekonomian daerah, juga semakin mendukung efektifitas dari program Tol Laut yang pada akhirnya dapat menurunkan disparitas harga di daerah.Dia juga mengapresiasi adanya angkutan perdana hasil perikanan dari Natuna pada rute T-6 Tol Laut ke Jakarta melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Selanjutnya, setelah melakukan aktifitas bongkar muat, kapal Tol Laut KM. Caraka Jaya Niaga III-4 akan kembali berangkat menuju Tarempa dan Natuna, besok (20/9/2017) pukul 16.00 WIB," kata dia.Adapun kapal mengangkut berbagai produk seperti minyak, gula, beras, tepung, ayam beku, sandang, semen, bahan bangunan, alat kesehatan, dan LPG. "Barang-barang tersebut berasal dari sentra logistik "Rumah Kita" yang dikoordinasikan oleh PT. MTI bersama beberapa BUMN seperti Bulog, PT. Semen Indonesia, PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), dan juga barang-barang yang berasal dari masyarakat dapat diangkut kapal Tol Laut, seperti halnya dengan produk hasil perikanan dari masyarakat Natuna," imbuh Bay. Seperti diketahui, KM. Caraka Jaya Niaga III-4 merupakan kapal yang dioperatori oleh PT. Pelni (Persero) yang memiliki berat DWT 272 Ton, panjang 98 meter, lebar 16, 5 meter, tinggi 34 meter, dan kecepatan 11,5 knots. (omy)