DUBAI (BeritaTrans.com) - Bandara Internasional Dubai menangani 86,4 juta penumpang pada 2019, mempertahankan posisinya sebagai hub tersibuk di dunia untuk penumpang internasional selama enam tahun berturut-turut, meskipun turun 3,1 persen dari 2018.Penurunan tersebut disebabkan penutupan 45 hari landasan pacu bandara selatan untuk perbaikan, kebangkrutan Jet Airways India dan landasan global Boeing 737 Max, menurut operator Bandara Dubai pada hari Rabu.Faktor-faktor ini secara kolektif membebani bandara sekitar 3,2 juta penumpang lebih sedikit selama tahun ini, kata Paul Griffiths, kepala eksekutif Bandara Dubai.Pada bulan November, Mr Griffiths mengatakan kepada The National penghitungan penumpang di Dubai International tahun lalu akan setara dengan lalu lintas 2018 dari 89,1 juta, yang terpotong oleh permintaan perjalanan udara global yang lebih lemah dan tantangan operasional, tetapi tetap menjadi hub internasional tersibuk di dunia.Dubai International adalah rumah bagi Flydubai, satu-satunya operator UEA dari 737 Max, yang telah mendaratkan 14 jet satu lorong sejak Maret. Dubai juga merupakan tujuan populer untuk maskapai penerbangan India dan pusat transit utama untuk pelancong dari India.Jumlah pendaratan dan lepas landas pesawat di bandara turun 8,6 persen selama tahun ini menjadi 373.261 penerbangan, sementara rata-rata jumlah penumpang per penerbangan meningkat 5,8 persen menjadi 239.Pada kuartal keempat 2019, lalu lintas penumpang di Dubai International tumbuh 1,3 persen menjadi 21,9 juta. Rata-rata, bandara menangani 7,2 juta penumpang per bulan selama tahun ini. Ini membukukan penurunan 4,5 persen dalam pergerakan penerbangan menjadi 97.379 pergerakan selama kuartal keempat.Volume kargo juga turun tujuh persen menjadi 659.167 ton kargo pada kuartal keempat sementara volume angkutan udara tahunan turun 4,8 persen menjadi 2.514.918 ton selama 2019.India tetap menjadi negara tujuan utama Dubai International dengan jumlah penumpang, dengan lalu lintas mencapai 11,9 juta pada tahun 2019, diikuti oleh Arab Saudi dengan 6,3 juta penumpang, dan Inggris berada di urutan ketiga dengan 6,2 juta. Tiga kota teratas adalah London dengan 3,6 juta penumpang, Mumbai dengan 2,3 juta dan Riyadh dengan 2,2 juta.Bandara ini menangani 3,6 juta penumpang dari Tiongkok dan 3,2 juta dari AS.UEA telah menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Cina daratan, kecuali Beijing, mulai 5 Februari karena wabah koronavirus. Epidemi yang telah mengganggu rantai pasokan, perdagangan, dan transportasi telah menyebabkan maskapai penerbangan global menghentikan layanan dan membatasi perjalanan ke dan dari ekonomi terbesar dunia.Sumber: thenational.ae.