Terbangkan Helikopter di Atas Gunung Merapi, Pilot Ini Ceritakan Tantangan Saat Melaluinya

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 29/Nov/2020 11:33 WIB
Pilot Helikopter Tipe EC-155 B1 Harun Al Rasyid. (Ist). Pilot Helikopter Tipe EC-155 B1 Harun Al Rasyid. (Ist).

JOGJA (BeritaTrans.com) - Helikopter Tipe EC-155 B1 yang disiapkan Badang Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mulai melakukan operasi untuk penanganan Gunung Merapi.

Pilot Helikopter Harun Al Rasyid mengungkap tantangan saat terbang, salah satunya harus diantisipasi adalah cepatnya kawasan di atas Merapi tertutup akibat faktor cuaca.

Baca Juga:
Pelita Air Buka Rute Penerbangan Jakarta-Kendari

Pilot Helikopter Tipe EC-155 B1 Harun Al Rasyid mengatakan cuaca menjadi pertimbangan utama untuk memutuskan penerbangan sehingga pihaknya berangkat lebih pagi karena cuacanya masih cerah. Durasi waktu setiap satu sorti penerbangan yang ia lakukan adalah sekitar 75 menit.

“Kalau ketinggian variabel 1.000 kaki di atas permukaan gunung, kalau permukaan gunung 3.000 kaki, maka jadinya kami terbang di 4.000 kaki. Durasi sekitar satu jam lebih 15 menit,” ungkapnya dalam rilis video yang dikirim Humas Pemda DIY, Kamis (26/11/2020).

Baca Juga:
INACA: Iuran Pariwisata jadi Beban Tambahan Penumpang dan Maskapai Penerbangan

Ia menambahkan kondisi cuaca pegunungan menjadi tantangan tersendiri dalam penerbangan. Karena biasanya akan lebih cepat tertutup kabut sehingga jarak pandang terbatas. Selain itu ia tidak memaksakan untuk masuk pada titik yang tertutup kabut.

“Faktor cuaca di pegunungan yang lebih cepat menutup di Merapi, sehingga saya tidak memaksakan  untuk masuk ke daerah tertutup. Tetapi hari ini persiapan lebih pagi, lebih bagus kita bisa melihat hampir 100 persen kawasan longsoran (di puncak Merapi)” katanya pada Kamis (26/11/2020).

Baca Juga:
Tony Fernandes Kembali Terpilih Sebagai CEO Capital A

Selain itu berupaya untuk menghindari titik yang dinilai membahayakan seperti keberadaan volcanic acid. Ia memastikan selama penerbangan tidak kehilangan pandangan.

“Kalau sudah ada volcanic acid yang akan berhembus ke arah pesawat kita sehingga kita menghindari daerah yang membahayakan. (Tantangannya) Visibilty, di daerah pegunungan yang tentu harus selalu tetap melihat daerah pegunungan itu jadi tidak boleh kehilangan pandangan karena akan sangat membahayakan,” kata dia.

Pada Kamis (26/11/2020) operasi penerbangan dilakukan dua sorti yang membawa tim dari BPPPKG dan BPBD DIY untuk melihat secara langsung kondisi puncak Merapi. (Fhm/sumber:harianjogjacom)