JAKARTA (BeritaTrans.com) - Terkait jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 yang dioperasikan Sriwijaya Air sekitar pukul 14.40 WIB , di kawasan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1) dermaga ex JICT Pelabuhan Tanjung Priok jadi posko gabungan SAR.

"Sejumlah personel dari barbagai pihak antara lain Basarnas, Polair, Pangkalan PLP Tanjung Priok dan dari pihak KSU Tanjung Priok sudah datang ke Posko untuk persiapan SAR," kata Capt. Prihartanta, Kepala Bidang KBPP (Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli) Kantor Syahbandar Utama (KSU) Tanjung Priok ketika dikonfirmasi lokasi Posko SAR gabungan terkait jatuhnya pesawat udara yang dioperasikan Sriwijaya Air, Sabtu sore (9/1/2021).

Baca Juga:
Sukses Angkutan Laut Lebaran 2024, KSOP Utama Tanjung Priok Gelar Penutupan Bersama Stakeholder di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok

Dikatakan juga ketika dapat informasi jatuhnya pesawat yang dioperasikan Sriwijaya Air Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut di perairan Kepulauan Seribu, langsung menginstrusikan agar KSU Tanjung Priok melakukan kordinasi mendukung SAR atas jatuhnya pesawat.

Atas instruksi itu Kepala KSU Tanjung Priok menidaklanjuti dengan kordinasi sejumlah pihak diantaranya Kantor Otoritas Pelabuhan , PT Pelabuhan Indonesia II, Pelabuhan Cabang Tanjung Priok, Pangkalan Penjagaan Laut Pantai (PLP) Tanjung Priuk, dan sejumlah instansi lainnya. 

Baca Juga:
Pangkalan PLP Tanjung Priok Gelar Apel Penutupan Posko Pengawasan dan Pengamanan Angkutan Lebaran 2024

Dari hasil kordinasi ditetapkan posko gabungan di terminal ex JICT 2 Pelabuhan Tanjung.

"KSU Tanjung Priok juga memberangkatkan KN 356 ke Posko untuk persiapan SAR," kata Capt. Prihartanta.

Baca Juga:
Dirjen Hubla Dorong e-Tiketing Diterapkan di Semua Layanan Kapal

Sementara itu dari pihak KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kepulauan Seribu juga sudah mempersiapkan kapal patroli KN 335 dan KN S 0454.

" Dua kapal sudah kami siapkan dan besok pagi melakukan SAR, " ungkap Kepala KSOP Kepulauan Seribu Johan Christofer ketika dikonfirmasi.

Selain itu juga Johan menyatakan, personelnya yang berada di Pulau Lancang Kepulauan Seribu menginformasikan menjelang sore tadi adanya suara keras yang jatuh ke perairan.(amt/sumber:wartalogistik.com)