Operator Terminal di Jakarta Menunggu Pendeteksi Covid-19 GeNose

  • Oleh : Fahmi

Senin, 25/Janu/2021 15:26 WIB
Ruang tunggu keberangkatan di Terminal Pulo Gebang, Jakarta. Ruang tunggu keberangkatan di Terminal Pulo Gebang, Jakarta.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sejumlah operator terminal bus umum di DKI Jakarta menantikan pengadaan alat pendeteksi Covid-19 karya anak bangsa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, GeNose C19.

"Kita juga pingin punya alat itu (GeNose), tapi  masih menunggu regulasinya dari Kementrian Perhubungan," kata Kepala Terminal Terpadu Pulo Gebang Bernard Pasaribu di Jakarta, Senin (25/1/2021).

Baca Juga:
Jalan Tol Ini Terapkan Ganjil Genap Selama Arus Mudik Lebaran, Cek Jadwal dan Lokasinya!

Bernard mengatakan, operator terminal akan menyesuaikan pengadaan alat GeNose dengan jumlah penumpang.

"Yang jelas kebutuhan kita akan disesuaikan dengan jumlah keberangkatan penumpang. Kalau perlu dengan kedatangan penumpang juga," katanya.

Baca Juga:
Tarif Tol Jakarta-Surabaya untuk Lebaran Idul Fitri 2024

Jumlah alat deteksi dini Covid-19 itu akan disesuaikan permintaannya berdasarkan tingkat kemampuan pemakaian.

"Kalau bicara pengadaan, saya yang belum paham, karena alat itu kemampuannya seperti apa? Bisa dipakai berapa kali dan berapa banyak? Baru kita tentukan jumlahnya," kata Bernard.

Baca Juga:
Ada Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Ini Titik Lokasi dan Jadwalnya

Berdasarkan informasi awal yang diberikan kepada operator terminal, GeNose mampu mengeluarkan hasil analisis Covid-19 dalam waktu 3 menit dengan menggunakan media plastik.

Secara terpisah, Kepala Terminal Kampung Rambutan, Made Jhoni, mengatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengunjungi Terminal Kampung Rambutan, Ahad (24/1/2021) untuk mengecek kesiapan alat GeNose yang sedang dipesan.

"Alatnya sampai hari ini memang belum ada di terminal. Masih dipesan oleh Kementerian Perhubungan. Kita masih menantikan alatnya," katanya.

Jika saat dilakukan pengecekan secara acak seseorang dinyatakan positif, kata Jhoni, maka yang bersangkutan tidak boleh berangkat. Kehadiran GeNose diharapkan dapat memperketat pergerakan penumpang lintas provinsi.

"Jika calon penumpang merasa sakit, jangan bepergian dahulu, apalagi menggunakan bus, karena nantinya akan terkena cek GeNose secara acak," ujarnya.

Jhoni menambahkan, sesuai arahan menhub, pengadaan alat tes GeNose ditargetkan berlangsung pada Februari 2021. Terminal Terpadu Pulogebang akan menjadi terminal pertama yang diprioritaskan untuk pengadaan alat GeNose.(fhm/sumber:antara)