Australia Stop Aturan Bebas Karantina untuk Turis Selandia Baru

  • Oleh : Redaksi

Senin, 15/Feb/2021 12:41 WIB
Ilustrasi bandara di Australia. (Foto.dok) Ilustrasi bandara di Australia. (Foto.dok)

Canberra (Beritatrans.com) - Australia akan menghentikan aturan bebas karantina untuk turis Selandia Baru setelah ditemukan 3 kasus COVID-19 di Auckland. Selandia Baru sendiri memutuskan untuk 3 hari lockdown di Auckland.

Sebelumnya, kedua negara sepakat untuk membebaskan para turis dari kewajiban karantina 14 hari ketika masuk ke Australia dan Selandia Baru. Akan tetapi, ahli medis dari Australia memutuskan untuk mengubah sistem itu setelah melakukan diskusi panel.

Baca Juga:
Menparekraf Kunker ke Australia, Perkuat Kerja Sama Sektor Parekraf

Dilansir dari ABC, keputusan ini diambil dalam pertemuan Departemen Kesehatan Australia bersama Kepala Petugas Kesehatan Queensland, New South Wales, dan Victoria, serta Kepala Petugas Medis Australia Paul Kelly.

Dengan dihentikannya kesepakatan itu, turis dari Selandia Baru yang akan berkunjung ke Australia mulai Senin (15/2/2021) wajib untuk tinggal di hotel karantina. Aturan baru tersebut akan berlaku selama 3 hari ke depan, sampai situasi kembali kondusif.

Baca Juga:
Heboh Australia Klaim Pulau Pasir di NTT, Menteri Pariwisata Sandiaga: Setiap Jengkal Harus Dipertahankan

Semua orang yang tiba dengan penerbangan dalam periode tiga hari ini harus menjalani 14 hari karantina hotel yang diawasi," bunyi pernyataan itu.

"Komite Utama Perlindungan Kesehatan Australia akan mempertimbangkan pembaruan lebih lanjut dari Selandia Baru besok dan memberikan nasihat,"demikian dituliskan dalam pernyataan.

Baca Juga:
Turis Australia Terbanyak Berwisata ke Bali

Selandia Baru melaporkan temuan 3 kasus COVID-19 baru di Auckland pada Minggu (14/2/2021). Kasus itu melanda sebuah keluarga kecil di mana ayah, ibu, dan putri mereka terinveksi COVID-19.

Dengan temuan ini, kota terbesar di Selandia Baru itu memutuskan lockdown selama 3 hari. Kota Auckland memasuki pembatasan tingkat tiga sementara daerah lain di Selandia Baru berada pada tingkat siaga dua.

Meskipun memasuki situasi siaga, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Adem mengatakan, sekolah akan tetap dibuka untuk siswa yang orang tuanya bekerja. Jika orang tua tidak bekerja, para siswa diminta untuk tetap tinggal di rumah.

Sementara itu apotek dan supermarket akan tetap buka. Sedangkan bisnis lain yang membutuhkan interaksi tatap muka akan ditutup.  (ny/Sumber:detik.com)