NASA Berencana Terbangkan Helikopter di Mars untuk Kali Pertama

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 17/Feb/2021 09:48 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Le​​​​​​mbaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana menerbangkan sebuah helikopter di atmosfer Planet Mars untuk pertama kalinya.

Mereka ingin membuktikan apakah helikopter dapat diterbangkan di sana dalam sebuah misi bertajuk Mars 2020.

Baca Juga:
NASA Kembangkan Pesawat Supersonik Dua Kali Lebih Cepat dari Concorde, Siap Diuji Akhir 2023

Helikopter itu disebut sebagai Ingenuity dan telah diangkut ke Mars menggunakan  wahana penjelajah bernama Perseverance pada 30 Juli 2020 dan akan tiba di Planet Merah pada Kamis mendatang.

Mengutip laman resmi NASA, Kawah Jezero, Mars akan menjadi titik pendaratan.

Baca Juga:
Basarnas Siagakan 5 Helikopter dan 5 Kapal untuk Keamanan Mudik Lebaran 2023

Meski disebut sebagai helikopter, sesungguhnya alat ini lebih menyerupai drone atau pesawat tanpa awak yang selama ini kerap kita jumpai.

Dia memiliki 4 kaki, berbadan kotak, dan hanya berbobot 1,8 kilogram.

Baca Juga:
Heli yang Ditumpangi Gubernur Jambi Mendarat Darurat di Lapangan Sepakbola, Cuaca Ekstrem

Energi yang digunakan untuk bisa terbang berasal dari energi surya yang didapat dengan adanya sel surya yang terpasang di badan.

 

Suhu Mars

 

Ilustrasi planet Mars dan Bumi. Minggu ini, kedua planet ini akan berada pada jarak yang sangat dekat.

 

Sesungguhnya, sebagian besar energi helikopter tersebut akan habis digunakan untuk menjaga kondisinya tetap hangat di malam hari Mars yang dingin, di mana suhu bisa turun hingga minus 90 derajat Celcius.

Alat ini juga dilegkapi dengan dua kamera, komputer, dan sensor navigasi. Ia tidak dikendalikan menggunakan joystick dari Bumi, namun sudah dirancang oleh para ahli untuk bisa terbang secara mandiri.

Setibanya di permukaan Mars, Ingenuity akan dijatuhkan dari dalam perut Perseverance lalu ditinggal pergi.

 

Mengutip The Straits Times, Selasa (16/2/2021), Ingenuity akan menghadapi sejumlah tantangan berat, salah satunya adalah atmosfer Mars yang sangat tipis, hanya 1 persen dari atmosfer Bumi.

 

Helikopter ini dilengkapi dengan baling yang lebih besar dan bisa berputar hingga 2.400 kali dalam satu menit.

Jumlah ini sekitar 5 kali jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk bisa menghasilkan gaya angkat di atmosfer Bumi.

Misi di Mars

Helikopter ini direncanakan akan melakukan 5 kali penerbangan dalam 1 bulan dengan kesulitan yang bertahap.

Salah satunya adalah mencoba terbang pada ketinggian 3-5 meter dengan jarak tempuh 50 meter.

Setiap penerbangan akan dilangsungkan selama 90 detik atau 1,5 menit.

Sementara misi ini sendiri akan dilangsungkan selama beberapa bulan.

Sesungguhnya, percobaan ini ditujukan untuk menjajal suatu teknologi untuk diterapkan di dimensi yang berbeda dengan Bumi.

Namun apabila misi ini berhasil, sesungguhnya apa yang telah dicapai bisa membuka dimensi baru dalam menjelajahi Mars, satu planet di tata surya yang diyakini memiliki potensi untuk menjadi Bumi kedua.

Bahkan, jika nantinya proyek ini menemui hasil yang memuaskan, helikopter atau teknologi sejenisnya bisa dioperasikan untuk membantu kegiatan penelitian yang dilakukan.

Misalnya mengangkut muatan ringan seperti sampel pecahan batuan dan tanah atau regolith dari satu titik ke titik lain.

(lia/sumber:kompas.com)