PAL-V, Mobil Terbang Pertama yang Dapat Sertifikat EASA

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 28/Feb/2021 00:09 WIB
PAL-V Liberty (ANTARA/PAL-V) PAL-V Liberty (ANTARA/PAL-V)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Setelah menjadi mobil terbang pertama yang mengantongi izin beroperasi di jalan raya Eropa, perusahaan asal Belanda PAL-V juga menjadi pabrikan commercial flying car pertama yang mendapat sertifikasi penuh dari EASA (European Union Aviation Safety Agency).

Seusai menjalani pengujian selama 10 tahun, tim spesialis EASA menuntaskan persyaratan sertifikasi untuk PAL-V Liberty, sebuah mobil terbang dengan desain layaknya mobil mungil tiga roda yang dilengkapi sayap.

"Membawa mobil terbang ke pasar komersial itu sulit. Butuh setidaknya 10 tahun”, kata Robert Dingemanse, CEO PAL-V, dilansir laman resmi perusahaan, Sabtu.
 

PAL-V Liberty (ANTARA/PAL-V)

Baca Juga:
Ini Dia Mobil Listrik Bisa Terbang, Bebas Macet Gaes!



“Meskipun kami adalah pebisnis berpengalaman, kami belajar bahwa dalam penerbangan semuanya sangat ketat. Di samping pesawat, semua aspek organisasi, termasuk pemasok dan perawatan harus disertifikasi," kata dia.

Pada tahun 2009, PAL-V mengajukan sertifikasi spesifikasi Helikopter Kecil CS-27 kepada EASA. Hal itu menjadi titik awal untuk seluruh model yang akan disertifikasi.

PAL-V bekerja sama dengan EASA untuk mengubah daftar lengkap, meliputi lebih dari 1.500 kriteria, agar bisa mendapatkan sertifikasi itu. Daftar itu diterbitkan tahun lalu untuk ditinjau oleh pakar industri dan versi finalnya telah diterbitkan pada pekan lalu.

CTO PAL-V, Mike Stekelenburg menambahkan, "Keselamatan adalah kunci dalam mengembangkan Liberty."

"Kami memiliki hak istimewa untuk bekerja dengan para ahli terbaik EASA. Standar keamanannya yang tinggi juga memungkinkan Liberty digunakan secara profesional. Sejak awal, kami membangun Liberty untuk memenuhi regulasi yang ada. Strategi itu adalah cara tercepat untuk sampai ke pasar komersial," kata dia.

Sertifikat tipe EASA berlaku untuk Eropa dan diterima di 80 persen pasar dunia, termasuk AS dan China, yang memungkinkan armada PAL-V digunakan di sana.

(lia/sumber:antaranews.com)

Baca Juga:
Perusahaan China XPeng Kenalkan Mobil Terbang X2, Bisa Melayang di Udara 35 Menit