Penumpang Batik Air yang Alami Sesak Nafas Meninggal Dunia Setelah Mendarat Darurat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 19/Mar/2021 10:00 WIB
Ilustrasi pesawat Batik Air. Ilustrasi pesawat Batik Air.

MAROS (BeritaTrans.com) - Seorang penumpang Pesawat Batik Air rute dari Bandara Internasional Mozes Kilangin, Papua Barat menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, yang alami sesak nafas akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. 

Awalnya untuk menangani korban, pesawat  dengan nomor penerbangan ID-6187 melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. 

Baca Juga:
Erupsi Gunung Ruang, 7 Penerbangan di Bandara Sulawesi Utara Disetop

“Pengalihan pendaratan ke Makassar sesuai prosedur dengan kondisi satu tamu yang segera membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut," kata Corporate Communications Strategic Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya kepada BeritaTrans.com, Jumat (19/3/2021). 

Danang menjelaskan, pesawat yang terbang pada Kamis (18/03/2021) telah dipersiapkan secara baik. Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan Covid-19 dengan dinyatakan negatif dan sebelum masuk ke pesawat. Batik Air menerbangkan enam awak pesawat serta 68 tamu. 

Baca Juga:
Lion Air Layani Rute Lombok - Makassar Mulai 27 Maret

"Kira-kira 120 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin, ada salah satu tamu laki-laki berinilisal MN 21 tahun yang duduk di nomor kursi 15D mengaku sesak dibagian dada. Hal ini disampaikan oleh tamu yang duduk di 15F yang meminta bantuan kepada awak kabin," beber Danang. 

Kemudian pimpinan awak kabin, Syarifah Sari Dewi bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung guna mengetahui kondisi aktual penumpang. 

Baca Juga:
Pesawat Lion Air Surabaya-Jeddah Berputar-putar di Langit Binjai, Ternyata ini Penyebabnya

Ternyata di penerbangan itu terdapat tenaga medis, setelah dilakukan pengumuman oleh kru. 

Dokter tersebut bekerjasama dengan awak kabin dalam penangangan MN. 

Dijelaskan Danang, menurut prosedur kerja penanganan penumpang, awak kabin segera memberikan POB (tabung oksigen portabel) dengan tindakan melonggarkan pakaian yang mengikat, membersihkan wajah penumpang, menyandarkan kursi serta memasangkan masker oksigen. 

Lanjut Danang, guna memberikan pelayanan terbaik, pilot Capt. Made Betha Yoga Pradnyana setelah koordinasi dengan awak kabin memutuskan untuk pengalihan pendaratan ke bandar udara terdekat, yakni Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan . 

Pesawat mendarat pada 15.37  WITA, lalu tim medis bersama petugas Batik Air melakukan penanganan dan penjemputan dari pintu pesawat bagian belakang, kemudian dibawa ke rumah sakit. 

Batik Air mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit, penumpang MN meninggal dunia yang menyatakan adalah tim medis rumah sakit. 

"Atas nama manajemen dan seluruh karyawan Batik Air mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya MN di rumah sakit," sebut Danang.

Danang juga menyatakan bahwa petugas Batik Air di Makassar bersama pendamping membantu proses pengurusan jenazah dan administrasi. 

Batik Air mengudara kembali di hari yang sama dari Bandara Internasional Sultan Hasanudin pada 16.44 WITA dan sudah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 17.44 WIB. (fahmi)