Lulusan AMI AIPI Makassar ini KKM di Kapal Harrier

  • Oleh : Ahmad

Minggu, 21/Mar/2021 06:35 WIB
Herman turun dari Kapal Harrier. (Foto:BeritaTrans.com/ahmad) Herman turun dari Kapal Harrier. (Foto:BeritaTrans.com/ahmad)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pelaut turun ke darat untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga adalah saat yang sangat paling dinantikan. 

Seperti Herman, pelaut asal Pare-Pare, Sulawesi Selatan, yang sedang siap-siap untuk berjumpa dengan keluarganya di kawasan Tanjung Priok. 

Baca Juga:
Ciptakan Pelaut Profesional, Ketua STIP Lantik 179 Perwira Siswa

Dia dijemput perahu nelayan yang memang untuk mengantar jemput pemancing dan kru kapal yang sedang berlabuh di perairan Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (20/3/2021).

Baca Juga:
Gelar Nobar Film `Before You Eat` Bersama SAKTI dan API, Stop Perbudakan Awak Kapal Perikanan Indonesia

Herman turun dari kapal Harrier, yang merupakan armada offshore ttug/supply ship buatan tahun 2009. 

Di perahu nelayan, Herman sempat berbincang dengan BeritaTrans.com dan Aksi.id di tengah bisingnya mesin perahu.

Baca Juga:
6 Bulan Terlantar di Kapal Pesiar Windstar Cruise, 3 ABK Indonesia Dipulangkan

Sesampai di dermaga bambu di Marunda,  Herman tak lantas buru-buru pergi. Dia menikmati kopi di waurng kecil di sana. 

Herman, sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) di Kapal Harrier, pemegang ijazah ATT-I di Akademi Maritim Indonesia (AMI) AIPI Makassar lulusan tahun 2004.

Ia sudah puluhan tahun bekerja menjadi pelaut di kapal-kapal besar. 

"Saya sudah 20 tahun bekerja di laut menjadi kru kapal, dan sudah berpindah-pindah perusahaan, untuk sekarang ini menjadi KKM di kapal Harrier untuk pengeboran di lepas pantai," tuturnya kepada BeritaTrans.com dan Aksi.id. 

Lulus daei AMI AIPI Makassar, dia bekerja di maskapai pelayaranTempuran Mas (Temas). Lalu berpindah-pindah ke maskapai lainnya.

"Kebetulan kapal sedang berlabuh di Jakarta, jadi saya ingin bertemu keluarga di Tanjung Priok," ungkap ayah dari tiga anak ini. 

Pelaut ini berada di lautan lepas bisa satu atau tiga bulan, dan pulang bisa dua minggu untuk berjumpa keluarga.(ahmad)