BMKG: Hujan Lebat Akibat Bibit Siklon Tropis Terjadi 24 Jam ke Depan, Waspada Banjir Bandang

  • Oleh : Dirham

Selasa, 13/Apr/2021 11:29 WIB
Banjir Bandang di NTT. Banjir Bandang di NTT.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya Bibit Siklon Tropis 94W yang mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik, sebelah utara Papua pada Senin (12/4/2021).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, keberadaan Bibit Siklon Tropis 94W ini memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam 24 jam kedepan yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di beberapa wilayah di Tanah Air.

Baca Juga:
BMKG: Indonesia Bakal Terjadi Kemarau Kering Karena Fenomena El Nino

“Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelas Guswanto melalui keterangan tertulis, Selasa (13/4/2021).

Adapun sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak Bibit Siklon Tropis 94W menurutnya meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga:
Update Gempa Bumi Magnituto 7,3 di Mentawai, Ini Penjelasan BMKG!

Guswanto menekankan wilayah dengan level waspada untuk potensi banjir bandang dua hari ke depan berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

"Waspada Sulawesi Utara dan Maluku Utara," katanya.

Baca Juga:
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di NTT dan NTB Hingga 11 April

Waspada Gelombang Tinggi

Lebih lanjut, dia juga mengatakan siklon tropis ini juga menyebabkan gelombang tinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Perairan utara Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Halmahera.

Kemudian gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Raja Ampat - Sorong, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura - Sarmi, Samudera Pasifik utara Papua Barat.

Sementara gelombang setinggi 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.

BMKG meminta masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. "Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati,” kata Guswanto. (ds/sumber Liputan6.com)