Motor Sengaja Masuk Tol, Siap-siap Kena Sanksi Rp 500.000

  • Oleh : Bondan

Rabu, 21/Apr/2021 20:38 WIB
Pengendara motor secara sengaja nekat masuk tol. Foto: Kompas.com. Pengendara motor secara sengaja nekat masuk tol. Foto: Kompas.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jalur bebas hambatan atau jalan tol hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat atau lebih. Tidak diperkenankan bagi kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Meski sudah diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, tapi masih ada saja yang nekat dan sengaja masuk jalan tol, seperti pada video yang viral belum lama ini.

Baca Juga:
Gegara Pengemudi Mengantuk, Truk Tangki Hantam Pembatas hingga Jatuh ke Kali di KM 09 Tol JORR

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, terlihat pengendara sepeda motor melakukan tap menggunakan kartu e-toll.

Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya AKP Bambang Krisnady mengatakan, pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara motortersebut adalah memasuki jalan tol dengan sengaja dan melanggar rambu-rambu yang ada.

Baca Juga:
Ganjil-Genap Jakarta Ditiadakan saat Libur Panjang Idul Adha

"Maka berdasarkan UU nomor 38 tahun 2004 akan dikenakan sanksi pidana berupa pidana kurungan selama 14 hari dan denda paling banyak 3 juta, sementara berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000," ujar Bambang, dalam keterangan resminya.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005, Pasal 38 Ayat 1, disebutkan, “Jalan tol hanya diperuntukan bagi pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor roda empat atau lebih”.

Baca Juga:
Arus Kendaraan di Kawasan Sudirman Arah Bundaran Senayan Padat Usai Diguyur Hujan

Atas pelanggaran tersebut, berdasarkan Undang-undang (UU) nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan, pasal 63 ayat 6 dijelaskan bahwa, “Setiap orang selain pengguna jalan tol dan petugas jalan tol yang dengan sengaja memasuki jalan tol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 14 (empat belas) hari atau denda paling banyak Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah).”

Selain itu, berdasarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 287 ayat 1 menjelaskan bahwa, "Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas atau Marka Jalan dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000." (dan/sumber: Kompas.com)