Mabuk dan Rese di Pesawat, 3 Penumpang Didenda Ratusan Juta

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 01/Mei/2021 04:21 WIB
Foto:ilustrasi/istimewa Foto:ilustrasi/istimewa

(BeritaTrans.com) - BADAN Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) menghukum denda tiga penumpang pesawat yang mabuk karena menenggak minuman keras. Ulah mereka dalam pengaruh alkohol mengganggu penerbangan berbeda.

Melansir Fox News, Jumat (30/4/2021), dua penumpang dihukum karena berada di jetBlue Airlines dalam penerbangan dari Haiti ke Boston pada 4 Januari 2021.

Baca Juga:
Ada Penumpang Mabuk, Penerbangan Pesawat Selandia Baru Putar Balik

Salah satu penumpang yang didenda USD31.750 atau sekitar Rp460,1 juta, diduga meminum alkohol yang dia bawa sendiri.

Ia berteriak dan melambaikan tangannya ke pramugari setelah penumpang lain mempermasalahkan perilakunya yang mengganggu, dan meraih lengan dua pramugari yang berbeda selama perjalanan.

Baca Juga:
Pramugari Hadapi Penumpang Mabuk yang Berulah dan Muntah di Pesawat

Penumpang lain dalam penerbangan yang sama yang didenda USD16.750 atau sekira Rp242,7 juta, diduga meminum alkoholnya sendiri, lalu meneriakkan kata-kata kotor, dan membuat gerakan untuk menyerang pramugari ketika mereka tiba di kursinya sebagai tanggapan atas keluhan dari penumpang lain.

Penerbang terakhir yang mengganggu adalah dalam rute dari Yuma, Ariz ke Dallas-Fort Worth, Texas.

FAA mengatakan penumpang tersebut minum beberapa botol alkohol 50 ml yang ia bawa ke dalam pesawat, kemudian mencoba menyentuh penumpang yang duduk di belakangnya dan berkelahi dengan yang lain.

Dua petugas penegak hukum yang tidak bertugas harus menariknya kembali ke kursi dan duduk di belakangnya agar dia tenang.

Penumpang yang mengganggu akan dikenakan sanksi perdata atas pelanggaran dalam penerbangan, yang mencakup denda hingga USD35.000 atau setara Rp507,2 juta.

FAA mengumumkan kebijakan tanpa toleransi tersebut pada Januari 2021 untuk perilaku yang sulit dikendalikan di tengah serentetan gangguan atas kebijakan menggunakan masker di setiap maskapai penerbangan.

Kebijakan toleransi nol itu seharusnya berakhir pada Maret, tetapi Administrator FAA Steve Dickson memperpanjangnya sampai kebijakan masker transportasi CDC hilang.(amt/sumber:oketravel.com) 

Tags :