Kemenhub Buka Peluang Investasi untuk Pengembangan Pelabuhan Depapre

  • Oleh : Naomy

Senin, 17/Mei/2021 16:40 WIB
Pertemuan Bupati Jayapura, KSOP Jayapura, dan stakeholder terkait Pertemuan Bupati Jayapura, KSOP Jayapura, dan stakeholder terkait

 

PAPUA (BeritaTrans.com) - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan pelabuhan di Papua, khususnya Pelabuhan Depapre yang merupakan salah satu bagian dari trayek T-19 Tol Laut. 

Baca Juga:
Pelayaran Perdana Kapal Tol Laut 2024 dari Surabaya Angkut Bapokting 115 Teus

Salah satunya dengan membuka peluang investasi di pelabuhan tersebut.

Pengembangan pelabuhan di wilayah tersebut dilakukan oleh KSOP Jayapura selaku koordinator wilayah pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Papua bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura meliputi optimalisasi pelabuhan multi purpose dan Container Yard yang sudah beroperasi.

Baca Juga:
Kapal Tol Laut dan Djakarta Lloyd Distribusikan 7.800 Ton Semen ke Pulau Terpencil

"Selain itu peningkatan kapasitas sumber daya alam  lokal daerah yang sudah menjadi komoditi unggulan daerah Kabupaten Jayapura seperti Batu Ciping, Pasir Abu dan Kayu serta air mineral dan juga destinasi pariwisata yang sangat menarik dan menakjubkan untuk para pelancong," jelas 
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw didampingi Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Jayapura Willem Thobias Fofid, Senin (17/5/2021).

Mereka dan Tim melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dan Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keamanan Kemaritimian Buyung Lalana dan Kasubdit Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Perhubungan Laut, Capt. Bharto Ari Raharjo dalam rangka membahas rencana investasi tersebut.

Baca Juga:
OTP dan Load Factor Kapal Tol Laut Terbaik, Pelni Raih Penghargaan dari Kemenhub

Pelabuhan Depapre dinilai sangat strategis baik secara geografis maupun geopolitik serta geostrategis untuk dikembangkan sebab merupakan salah satu bagian dari Kawasan Strategis Nasional dan penyelenggaraan Program Strategis Nasional Tol Laut di Papua.

"Kehadiran Pelabuhan Depapre ini sesuai dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, di mana Pelabuhan Depapre dipersiapkan untuk melayani Tol Laut di Papua," ujar Bupati Jayapura Mathius Awoitauw.

Kata dia, Pelabuhan Depapre memiliki potensi luar biasa. Selain dipersiapkan untuk melayani Tol Laut di Papua, Pelabuhan Depapre juga berada di lokasi strategis, yaitu berada di Teluk Tanah merah yang menghadap langsung ke Samudera Pasifik sehingga membuka peluang bagi Pelabuhan Depapre untuk menjadi hub atau gerbang perdagangan internasional, terutama di wilayah Asia Pasifik.

"Lokasinya yang menjorok ke dalam dan menghadap ke Laut Pasifik, Pelabuhan Depapre akan menjadi tempat sandar kapal-kapal besar yang melintas di wilayah tersebut," imbuhnya.

Dengan adanya potensi tersebut, kehadiran Pelabuhan Depapre ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah, oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Jayapura dan KSOP Jayapura terus bersinergi untuk mengembangkan Pelabuhan Depapre tidak hanya untuk Tol Laut saja, tetapi juga untuk menggerakan roda perekonomian di bidang kemaritiman yang lebih luas lagi.

“Untuk pengembangan Pelabuhan Depapre dibutuhkan investasi. Untuk itu, kami melakukan pertemuan ini, mengingat Pelabuhan Depapre juga merupakan Kawasan Strategis Nasional yang memiliki potensi luar biasa,” ujarnya.

Kasie Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan KSOP Jayapura Willem Thobias Fofid mengatakan, pihaknya juga siap mendukung pengembangan Pelabuhan Depapre. 

Terutama karena pelabuhan tersebut menjadi akses konektivitas yang menghubungkan wilayah Papua dan Papua Barat.

"Investasi dan pengembangan Pelabuhan Depapre ini dalam rangka memaksimalkan potensi daerah sebagai komoditi unggulan dan Depapre dalam menghadapi perdagangan maritim Indonesia," tuturnya.

Pengembangan Pelabuhan Depapre diharapkan dapat membuat komoditi unggulan Papua seperti beras, karet, kelapa sawit dan gambir di Kabupaten Merauke, kemudian perikanan di Kabupaten Mimika dan Kabupaten Supiori maupun di Kabupaten Biak Numfor termasuk Batu Ciping dan Kayu olahan di Kabupaten Jayapura dan juga banyak komoditi unggulan lainnya di Papua dapat merambah jalur perdagangan internasional ke negara-negara pasifik.

Seperti di PNG, Kepulauan Salomon, Vanuatu, Palau dan negara-negara tetangga lainnya. (omy)