Sopir Baru Kendarai Bus Jebe Trans Bekasi-Kebumen: Nginap di Terminal

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 27/Mei/2021 21:13 WIB
Pengemudi bus PO Jebe Trans, Rasito tengah menegetemkan busnya di Terminal Bekasi, Kamis (27/5/2021) Pengemudi bus PO Jebe Trans, Rasito tengah menegetemkan busnya di Terminal Bekasi, Kamis (27/5/2021)

BEKASI (BeritaTrans.com) - Bukan saja keahlian memutar setir dan menginjak pedal gas bus, sebagai pengemudi baru, sopir ini juga harus beradaptasi dengan lingkungannya di terminal. 

Sebagai driver bus Jebe Trans, Risito 54 tahun terbilang baru untuk mengemudikan bus antarkota antarpropinsi lintas Bekasi-Kebumen lewat Purworejo. 

Baca Juga:
Perjalanan Nyaman Menuju Surabaya dan Malang, Simak Cara Memesan Tiket Bus Double Decker DAMRI

"Saya baru kali ini, biasanya bawa truk. Baru pertama," kata Rosito kepada BeritaTrans.com, Kamis (27/5/2021). 

Warga Cilacap ini menceritakan, untuk menjadi pengemudi bus hal utama yang diperhatikan ialah kedekatan antarorang-orang yang ada di terminal manapun saat bus akan disinggahinya. Karena itu, dia lakoni menginap di terminal.

Baca Juga:
Dua Koridor Baru Bus Trans Jatim Bakal Beroperasi Tahun ini, Catat Rute dan Waktunya

"Namanya kita bukan orang terminal, tapi kita orang jalanan, cuma untuk adaptasi di terminal Insyaallah kita tahu, belajar sama teman-teman di jalanan," ujar bapak tiga anak ini. 

Dia juga menceritakan, mengenai pengetahuan di jalan yang akan dilalui nantinya, dia mengaku sudah mengetahui jalur dan di mana saja akan berhenti, itu juga akan ditemani kru lainnya yang sudah lama termasuk keneknya. 

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Peserta Balik Gratis Moda Bus dari 9 Terminal

Untuk pengalamannya di jalan dia telah mengendarai banyak kendaraan mulai dari truk hingga angkutan umum yang kecil seperti Bajaj. 

"Kadang ada bajaj, bajaj saya tarik," ujarnya. 

Dia menjelaskan, bahwa dia sebelum bergabung di PO bus, dia adalah sopir truk. Dia pernah mengemudikan truk ke Medan, Palembang, Lampung untuk membawa muatan kendaraan sepeda motor. 

Dia juga mengungkapkan mengendarai truk dan bus tidak dapat ada perbedaan, katanya sama-sama berbadan besar. Namun, untuk bus akan dikemudikan dengan mengutamakan faktor kenyamanan. 

"Bedanya cuma kenyamanan nomor satu kan. Kalau ngantar barang (pakai truk) itu di mana ngantuk, bisa istirahat. Kalau ini bawa penumpang kan harus on time," katanya. 

Saat ini, selain untuk mencari rezeki, mengemudikan bus diungkapkannya ingin menambah pengetahuan dan pengalaman. 

Saat ini penumpang bus semakin sepi, lantaran pandemi Covid-19. Dia mengaku masih belum tahu kondisi nantinya akan membawa penumpang berapa banyak dan akan mendapatkan hasil yang bagaimana. 

Dia menceritakan bagaimana keadaan terminal saat ini sepi penumpang, bus yang dia bawa saat ditemui BeeitaTrans.com, sudah satu malam menginap di Terminal Bekasi, hingga sore dia belum mendapatkan penumpang. 

"Kalau kita ngandalin satu terminal ini gak nutup, makanya saya masih bingung, habis dari sini mau ngambil kemana lagi penumpang," celotehnya. 

Dia menambahkan, untuk membawa bus jurusan tersebut, para kru akan dibekali uang jalan, dan biaya tersebut nantinya harus tertutupi kembali dengan terpenuhinya jumlah penumpang. Jika tidak pihak perusahaan akan menutupi biaya operasional satu bus tersebut. 

"Ya mudah-mudahan dari sini cukup target lah. Intinya saya bisa beli solar, beli tol, nyampe tujuan, gitu aja," sambungnya. 

Kakek empat cucu ini berharap pandemi covid-19 cepat berakhir dan perekonomian stabil seperti semula. Dan aktivitas dapat kembali seperti semula. 

Perlu diketahui, tiket bus dengan kelas eksekutif ialah Rp130 ribu dan tiket kelas bisnis ialah Rp100 ribu.(fahmi)