Didampingi Menhub & Dirut Adhi Karya, Jokowi Jajal LRT

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 09/Jun/2021 10:55 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Didampingi Menteri Perhubungan (Menhub)  Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama (Dirut) PT Adhi Karya Entus Asnawi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik kereta  Light Rail Transit (LRT), Rabu (9/6/2021).

Baca Juga:
Jadwal LRT Jabodebek Hari Ini Sabtu 27 April, Weekend Berlaku Tarif Promo Terjauh!

Presiden dan rombongan  juga meninjau pengoperasian Stasiun LRT TMII dan Stasiun Harjamukti Cibubur,

Berdasarkan pemantauan CNBC Indonesia melalui live streaming Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi tiba di stasiun LRT TMII pada pukul 09:10 dengan menaiki kereta tersebut.

Baca Juga:
KAI Berkomitmen Terus Selalu Melaksanakan Penugasan dari Pemerintah

Dalam perbincangan tersebut, mereka terdengar membicarakan mengenai progres pembangunan LRT. Jokowi sempat bertanya kepada petugas PT Adhi Karya terkait progres pembangunan.

"Pagi ini saya berkunjung melihat progres perkembangan pembangunan LRT Jabodebek," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Stasiun TMII.

Baca Juga:
Jadwal Keberangkatan LRT Jabodebek Hari Jumat 26 April, Tarif Promo Terjauh Berlaku di Jam Berikut!

Jokowi mengaku cukup puas setelah mencoba pengoperasian LRT. Jokowi lantas mengapresiasi kinerja seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam proyek transportasi massal tersebut.

"Tadi kita mencoba tadi keretanya halus, nyaman, kecepatannya juga baik, dapat dikatakan tanpa suara. Nyaman sekali," katanya.Sebagai informasi, proyek ini dikerjakan sepenuhnya oleh PT INKA dan nantinya akan dioperasikan penuh PT Kereta Api Indonesia. Konstruksi proyek ini dilakukan oleh PT Adhi Karya.

Pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 terdiri dari beberapa lintasan. Rinciannya, pertama, lintas pelayanan rute Cawang-Cibubur sepanjang 14,8 kilometer yang saat ini pembangunannya mencapai 93,8%.

Kedua, lintas pelayanan rute Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11 kilometer, yang saat ini mencapai 84,3%.

Ketiga, lintas pelayanan rute Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,4 kilometer, yang saat ini mencapai 90,9%.

Selain tiga lintasan tersebut, saat ini juga tengah dibangun Depo LRT Jabodebek berlokasi di Bekasi Timur. Pembangunannya telah mencapai 44,1%.

LRT Jabodebek nantinya akan memiliki 18 titik stasiun pemberhentian. Dalam kondisi normal, satu rangkaian LRT dapat mengangkut 740 orang penumpang. Dalam kondisi padat dapat mengangkut 1.308 orang penumpang. Kecepatan maksimalnya dapat mencapai 80 kilometer per jam.

Presiden Bangga

Presiden menyatakan bangga atas adanya angkutan moda transportasi Light Rapid Transit (LRT) yang melalui Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) sepanjang 44 km dengan 18 titik pemberhentian.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai mendampingi Presiden mencoba dan meninjau LRT Jabodebek.

"Presiden bangga karena ada satu angkutan LRT panjangnya 44 km dengan 18 titik pemberhentian. Ini akan selesai pertengahan tahun depan," ujar Menhub dalam keterangan pers virtual yang disaksikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Menhub mengatakan kebanggaan Presiden beralasan, sebab sebuah teknologi tidak mungkin diraih sebuah bangsa begitu saja. Dia mengatakan harus ada upaya yang dilakukan dan terbukti konsorsium perusahaan anak bangsa dapat membangun LRT yang kualitasnya tidak kalah dengan negara lain.

"Terbukti di beberapa negara kita mampu memenangkan tender. Oleh karenanya, kita sepakat semua angkutan massal yang ada di kota-kota besar akan dilanjutkan dengan semangat ini," jelasnya.

Menhub menyampaikan LRT Jabodebek akan menghadirkan 31 rangkaian, di mana 26 rangkaian di antaranya sudah selesai saat ini.

Menurutnya, hal ini menunjukkan semua dilakukan dengan tepat, konservatif dan memiliki waktu untuk mengintegrasikan.

Menurut Menhub, dalam kesempatan tersebut Presiden memberikan arahan yakni pertama, upaya-upaya menghadirkan transportasi massal harus terus konsisten dilakukan. Kedua, upaya memberdayakan potensi angkutan bangsa harus dilakukan.

Ketiga, lakukan dengan baik supaya integrasi antarmoda kereta api dengan kereta lain atau angkutan lain menjadi baik. Keempat, upayakan pemerintah memberi stimulasi dan swasta diperankan.

"Sekarang kebetulan PT KAI yang diperankan. Lain waktu bisa saja perusahaan lain. Oleh karenanya di era sekarang ini kita memberi kesempatan kepada swasta untuk berperan dan bisa turut serta dalam pembangunan nasional," jelas Menhub.