Mengapa China Melarang Bitcoin?

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 08/Jul/2021 08:02 WIB
Foto ilustrasi mata uang kripto dengan latar bendera China, 2 Juni 2021. Foto ilustrasi mata uang kripto dengan latar bendera China, 2 Juni 2021.

Jakarta (BeritaTrans.com) - China dalam minggu-minggu terakhir meningkatkan usahanya untuk menindak industri mata uang kripto, melarang penambangan kripto, dan memerintahkan bank-bank untuk tidak berbisnis dengan perusahaan kripto.

Langkah terbaru itu diambil pada Selasa (6/7) ketika pemerintah menindak sebuah perusahaan karena menyediakan layanan terkait mata uang kripto. Status terdaftar bisnis itu dibatalkan oleh penguasa, dan semua lembaga keuangan diperingatkan agar tidak menawarkan layanan terkait mata-uang virtual baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga:
Beha Impor dari China "Banjiri" Pasar Tanah Abang

Meskipun ada janji Bitcoin untuk melakukan desentralisasi mata-uang kripto, sekitar 65 persen dari penambangan Bitcoin di dunia berlangsung di China. Hal ini karena sejumlah pusat penambangan China yang kuat merangkul mata-uang kripto dunia yang terbesar itu dan bersaing dengan penambang-penambang lain guna mengatasi teka-teki komputasi yang menciptakan lebih banyak bitcoin.

Penambang China membantu meningkatkan nilai Bitcoin lebih dari 1.000 persen dalam satu tahun dan mencapai nilai tertinggi $ 65 ribu pada April. Setelah penambang China mulai menutup operasi mesin-mesin mereka, nilainya anjlok, sehingga menutup tengah tahun pertama hampir 50 persen dari catatan rekornya.

Baca Juga:
China Lirik Investasi Wisata Kereta Gunung di Kudus

(sumber:voaindonesia.com)

Baca Juga:
Kiamat `Kontainer` Tak Terhindarkan di Korea Selatan-China, RI Kena!

Tags :