BEKASI (BeritaTrans.com) - Terminal Induk Kota Bekasi tidak hanya terdapat bus antarkota antarpropinsi (AKAP) dan antarkota dalampropinsi (AKDP) serta calon penumpang saja.

Namun, juga terdapat sejumlah pedagang yang menjajakan barang dagangannya. Mulai dari penjual makanan ringan hingga berat serta minuman.

Baca Juga:
Pemkot, Polrestro Bekasi Bersama Petugas Gabungan Gelar Swab PCR Acak di Pasar Baru dan Terminal

Seperti salah satu warung makan yang BeritaTrans.com datangi di Terminal Induk Kota Bekasi, yakni warung tegal (warteg) Barokah.

Ibu Uki asal Pemalang, pemilik warteg Barokah di Terminal Induk Kota Bekasi. Foto: BeritaTrans.com.

Informasi dari sang penjual warteg Barokah yaitu ibu Uki, bahwa warteg ini telah berada di Terminal Induk Kota Bekasi sudah 6 tahun. Hidangan yang disajikan pun cukup banyak pilihan bagi calon penumpang bus yang ingin makan. Tak hanya makanan saja yang tersedia, tapi juga menyediakan kopi seduh instan. Harga dari makanan yang dijual juga tergolong ramah kantong bagi calon penumpang bus.

"Dari 2015 sampai sekarang warteg saya buka di Terminal Bekasi. Kalau makanan kita selalu fresh. Kita buka dari jam 04.30 pagi sampai 20.00 malam," ujar Uki kepada BeritaTrans.com, Jumat (23/7/2021).

Lanjutnya, di tengah merebaknya Covid-19 sekarang ini, pendapatan menurun drastis dibandingkan sebelum adanya Covid-19.

"Sekarang sehari cuma kantongin uang Rp50 ribu paling besar Rp100 ribu itu sudah bersih. Kalau dulu bisa Rp250 ribu sehari bersihnya," ujarnya.

Keberadaan penjual penjaja makanan hingga keperluan barang yang lainnya ini. Membuat mudah bagi pengguna transportasi bus di Terminal Induk Bekasi dalam menanti keberangkatan. (Dan)